Divisi Propam Polri semasa dijabat Ferdy Sambo menelusuri pengakuan Ismail Bolong terkait aliran dana tambang ke pejabat Polri. Uang itu diberikan sebagai dana pengamanan dan koordinasi, temuan itu kemudian dilaporkan ke Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Dilansir detikX Rabu (16/11/2022), daftar nama-nama itu muncul setelah Divisi Propam melakukan penyelidikan dan pemeriksaan terhadap sejumlah sakti.
Berdasarkan dokumen laporan hasil penyelidikan itu diketahui sejumlah petinggi Polri dari Mabes Polri, Polda Kaltim, hingga tingkat polsek turut disebutkan dalam dokumen tersebut sebagai penerima aliran dana mafia tambang. Nama yang paling jelas disebutkan adalah Komjen Agus Andrianto, yang dituding menerima dana Rp 2 miliar dari Ismail Bolong.
"Dan sisanya Rp 3 miliar diserahkan kepada Kasubdit V Dittipidter Bareskrim (Budi Haryanto)," bunyi kalimat yang tercantum dalam dokumen tersebut yang diterima detikX.
Laporan dari Biro Paminal ini kemudian disebut dilanjutkan Ferdy Sambo kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit, melalui surat rahasia bernomor R/1253/V/WAS.2.4./2022/Divpropam pada 7 April 2022. Dalam surat ini, dituangkan juga nama-nama lain yang diduga turut terlibat dalam jejaring mafia tambang ilegal, salah satunya mantan Kapolda Kaltim Irjen Herry Rudolf Nahak.
"Ditemukan cukup bukti adanya dugaan pelanggaran oleh anggota Polri terkait penambangan, pembiaran, dan penerimaan uang koordinasi dari para pengusaha penambang batu bara ilegal yang bersifat terstruktur dari tingkat polsek, polres, Polda Kaltim, dan Bareskrim Polri," tulis dokumen yang diduga ditandatangani Ferdy Sambo itu.
Tim detikX telah berupaya mengkonfirmasi kebenaran dua salinan dokumen berupa surat ini kepada Kadiv Propam Polri Syahar Diantono, Karo Paminal Brigjen Anggoro Sukartono, dan Irwasum Polri Komjen Agung Budi Maryoto. Namun, sampai artikel ini diterbitkan, ketiganya belum menanggapi permohonan wawancara kami.
Kadiv Humas Polri Irjenn Dedi Prasetyo tidak banyak berkomentar ketika dikonfirmasi mengenai temuan ini. Kata dia Polri kini tengah disibukkan dengan agenda pengamanan G20 di Bali.
"Fokus ke pengamanan G20 dulu, oke?" tulis Dedi melalui pesan singkat pada Selasa, 8 November 2022.
Baca juga: Geng Polda Sumut di Kasus Ismail Bolong |
Simak Video "Jokowi Geram soal Impor Pakaian Bekas, Kapolri: Tindak Tegas"
[Gambas:Video 20detik]
(astj/astj)