Polda Sumatera Utara membeberkan peran tujuh oknum polisi yang menganiaya salah satu nakes di RS Bandung, Medan. Ketujuh itu pun diketahui berperan sebagai orang yang memukul korban.
"Ya (perannya memukul semua)," kata Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi, Jumat (11/11/2022).
Hadi mengatakan ketujuh polisi itu saat ini masih berstatus terperiksa. Mereka masih menjalani pemeriksaan dan harus mendekam di sel khusus Propam Polda Sumut.
"Saat ini yang sudah menjalani pemeriksaan itu ada tujuh orang. Ketujuhnya sudah ditempatkan di tempat khusus di Propam," ujar Hadi.
Sejauh ini, Hadi belum mengetahui secara pasti kapan ketujuh polisi itu di sidang etik dan disiplin. Akan tetapi, ketujuh polisi dipastikan akan ditindak tegas.
"Saat ini kan masih berjalan. Jadi proses pemeriksaan terhadap tujuh orang itu sudah berjalan kita tunggu nanti proses sidang disiplinnya. Nanti penyidik propam yang merencanakan itu," sebut Hadi.
"Yang jelas komitmen pimpinan bahwa pelanggaran sekecil apapun yang dilakukan oleh oknum-oknhm anggota polri kita akan lakukan penindakan secara tegas siapa pun itu," tambah Hadi.
RS Bandung Diserang Segerombolan Polisi
Kasus ini pertama kali diungkap oleh anggota DPRD Sumut Rudy Hermanto. Politisi PDIP itu menyebut ada segerombolan oknum polisi yang menyerang RS Bandung di Jalan Mistar Medan.
RS Bandung sendiri milik Bendahara PDIP Sumut, Meirahta Sitepu. Rudy mengatakan aksi anarkis segerombolan orang yang menyerang RS Bandung terjadi pada Minggu (6/11) pagi.
"Tadi pagi, subuh, kami mendapatkan kabar adanya penyerangan sekelompok oknum gerombolan manusia yang mendatangi rumah sakit ini, mengganggu, dan memukuli," kata Rudy dalam video yang diterima detikSumut, Minggu (6/11). Pernyataan dari Rudy ini sudah mendapatkan izin untuk dikutip.
Dalam video itu, Rudy sedang bersama sejumlah orang yang diduga menjadi korban penyerangan. Dia mengatakan ada dokter yang luka-luka karena menjadi korban dalam peristiwa itu.
"Adik ini saksi, pegawai atau paramedis, ada juga saya dengar dokter yang dipukuli," sebut Rudy.
Dia pun menyampaikan kecamannya terhadap peristiwa ini. Dia menyebut, tidak seharusnya terjadi penyerangan di rumah sakit.
"Pada situasi yang sangat menyeramkan atau situasi perang sekalipun rumah sakit adalah tempat yang tidak boleh dilakukan penyerangan oleh siapapun, perang sekalipun," tutur Rudy.
Simak Video "Datangi RS Bandung, 3 Kombes Polisi Minta Maaf Soal Penganiayaan Nakes"
[Gambas:Video 20detik]
(dhm/astj)