Oknum polisi penyerang dan penganiaya perawat dan sekuriti Rumah Sakit Bandung Medan sudah diamankan sejak tiga hari lalu. Meski begitu status mereka sampai hari ini belum tersangka, masih terperiksa.
Kapolda Sumut Irjen Panca Putra Simanjuntak, mengatakan anak buahnya itu pun masih mengikuti mekanisme melalui hukum disiplin dan kode etik.
"(Status) Terperiksa, karena kita mekanismenya melalui hukum disiplin dan kode etik," ujar Panca kepada wartawan Kamis (10/11/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian dia pun memperbaharui jumlah anggotanya yang terlibat aksi anarkis di Rumah Sakit Bandung Medan, milik Meirahta Sitepu, Bendahara PDIP Sumut yang awalnya lima menjadi tujuh orang.
Seluruh personel yang terlibat itu dipastikan Panca telah ditempatkan di tempat khusus alias patsus."Tujuh (yang) di patsus," ujar Panca.
Adapun identitas tujuh orang itu adalah Bripda TI, Bripda JAH, Bripda ALP, Bripda M F, Bripda PF, Bripda Y A dan Bripda DS.
5 Oknum Penyerang RS Bandung Ditangkap
Sebanyak lima oknum polisi yang diduga sebagai pelaku penyerangan dan penganiayaan di Rumah Sakit Bandung di Jalan Mistar, Medan, ditangkap. Saat ini lima oknum polisi itu masih diperiksa.
"Ada lebih dari lima orang yang sudah diklarifikasi penyidik Polrestabes Medan dan Propam Polda," kata Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi dikonfirmasi detikSumut, Senin (7/11) kemarin.
Hadi memastikan, lima orang yang ditangkap itu adalah oknum polisi. Saat ini, mereka masih menjalani pemeriksaan di Propam.
"Iya, mereka polisi. Proses Propam sedang berjalan," sebut Hadi.
Hadi menyampaikan saat ini penyidik tengah mengumpulkan beberapa alat bukti, salah satunya memeriksa rekaman CCTV.
Dia menegaskan, peristiwa yang terjadi di RS Bandung itu tak ada sangkut pautnya dengan penyerangan terhadap rumah sakit. Dia menyebutkan, narasi polisi menyerang rumah sakit, tidak benar.
Menurut dia, peristiwa itu adalah aksi penganiayaan yang dipicu salah paham antara empat sekuriti dengan satu anggota polisi.
"Bukan penyerangan, itu penganiayaan. Mereka salah paham antara empat sekuriti dengan satu anggota Polri awalnya itu aja. Tidak terkait dengan rumah sakit," tegasnya.
Awal Mula Oknum Polisi Serang RS Bandung Medan. Baca Halaman Selanjutnya...
Kasus ini pertama kali diungkap oleh anggota DPRD Sumut Rudy Hermanto. Politisi PDIP itu menyebut ada segerombolan oknum polisi yang menyerang RS Bandung di Jalan Mistar Medan.
RS Bandung sendiri milik Bendahara PDIP Sumut, Meirahta Sitepu. Rudy mengatakan aksi anarkis segerombolan orang yang menyerang RS Bandung terjadi pada Minggu (6/11) pagi.
"Tadi pagi, subuh, kami mendapatkan kabar adanya penyerangan sekelompok oknum gerombolan manusia yang mendatangi rumah sakit ini, mengganggu, dan memukuli," kata Rudy dalam video yang diterima detikSumut, Minggu (6/11). Pernyataan dari Rudy ini sudah mendapatkan izin untuk dikutip.
Dalam video itu, Rudy sedang bersama sejumlah orang yang diduga menjadi korban penyerangan. Dia mengatakan ada dokter yang luka-luka karena menjadi korban dalam peristiwa itu.
"Adik ini saksi, pegawai atau paramedis, ada juga saya dengar dokter yang dipukuli," sebut Rudy.
Dia pun menyampaikan kecamannya terhadap peristiwa ini. Dia menyebut, tidak seharusnya terjadi penyerangan di rumah sakit.
"Pada situasi yang sangat menyeramkan atau situasi perang sekalipun rumah sakit adalah tempat yang tidak boleh dilakukan penyerangan oleh siapapun, perang sekalipun," tutur Rudy.
Simak Video "Video: Heboh Kondisi Kandang Medan Zoo Viral Tak Terawat"
[Gambas:Video 20detik]
(dhm/astj)