Pelaku Penganiayaan Nakes RS Bandung Baru Dilantik Jadi Polisi

Pelaku Penganiayaan Nakes RS Bandung Baru Dilantik Jadi Polisi

Datuk Haris Molana - detikSumut
Selasa, 08 Nov 2022 07:32 WIB
Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi
Foto: Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi (Datuk Haris/detikSumut)
Medan -

Polda Sumatera Utara (Sumut) telah mengamankan dan memintai keterangan lebih dari lima orang oknum polisi yang terlibat penganiayaan terhadap perawat serta satpam RS Bandung di Medan. Polda menyebut keseluruhan mereka itu merupakan oknum polisi yang baru saja resmi dilantik.

"Iya betul (baru saja dilantik tahun ini)," kata Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi, Senin (7/11/2022).

Hadi mengatakan oknum anggota polisi itu diduga kabur dari asrama. Mereka pergi tanpa sepengetahuan senior-seniornya, lalu menghajar satpam serta perawat RS Bandung.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mereka itu tanpa sepengetahuan dari senior-seniornya keluar dari barak atau asrama yang selama ini mereka tempati," sebut Hadi.

Hadi mengatakan tindakan tegas sudah sejak diberikan langsung oleh Dir Sabhara Polda Sumut kepada para pelaku. Kata Hadi, pihaknya tidak akan mentolerir setiap perbuatan yang tidak baik dilakukan oleh anggota polri. Mereka akan ditindak tegas.

ADVERTISEMENT

"Pimpinan tidak mentolerir sikap atau perilaku seperti ini bagi siapapun anggota Polri dan akan dikenakan tindakan yang tegas. Kita lihat nanti hasil perkembangan penyidik selanjutnya," sebut Hadi.

"Yang jelas tindakan disiplin pasti akan kita kenakan terkait peristiwa itu. Saat ini juga upaya untuk melakukan pengobatan kepada korban dilakukan oleh pimpinan-pimpinan kita Pak Dir Sabhara kemudian Kapolrestabes Medan," sebut Hadi.

Selain itu, Hadi juga sebelumnya menjelaskan bahwa penganiayaan itu berawal saat Bripda T bersama tiga wanita yakni Debye, Iten dan Ayu (perawat RS Bandung) yang sama-sama berteman dan saling kenal nongkrong di di salah satu kaca dan minum alkohol.

Setelah itu mereka menuju sebuah hotel dan memesan dua kamar. Karena Iten dan Ayu mabuk, mereka lalu dikunci agar tidak terjadi keributan. Akan tetapi, hal itu direspon dengan emosi oleh temannya itu.

"Karena iten (mahasiswi) dan ayu (perawat RS Bandung) mabuk, agar tidak ribut keluar kamar mereka dikunci dari luar oleh Bripda T tetapi Ayu marah dan menelpon kawan-kawannya sekuriti RS Bandung dan perawat atas nama Wanda Winata (4 orang ) dan terjadi cekcok mulut dengan Bripda T," ujar Hadi.

Usai cekcok itu, sekuriti bersama perawat yang datang ke hotel itu kembali ke RS Bandung. Kemudian, Bripda T bersama sekitar lima atau enam orang mendatangi RS Bandung. Mereka mencari orang yang sempat cekcok mulut dengan Bripda T sebelumnya di hotel. Setelah berjumpa, di situlah terjadi penganiayaan.

"Kurang lebih lima atau enam orang itu mendatangi RS Bandung kemudian mencari salah satu perawat yang sempat cekcok mulut di hotel sebelumnya dan di situ dilakukan pemukulan atau penganiayaan oleh empat orang anggota Polri setelah itu mereka meninggalkan RS dan berikutnya ada sekitar tujuh orang kembali mendatangi RS tetapi dilerai oleh warga. Setelah dilerai oleh warga mereka pulang," ujar Hadi.




(dhm/afb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads