Polisi Bantah Ada Penyekapan Sebelum Penganiayaan di RS Bandung

ADVERTISEMENT

Polisi Bantah Ada Penyekapan Sebelum Penganiayaan di RS Bandung

Datuk Haris Molana - detikSumut
Senin, 07 Nov 2022 16:48 WIB
Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi (Ahmad Arfah/detikcom)
Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi (Ahmad Arfah/detikcom)
Medan -

Pihak RS Bandung Medan menyebut ada perawat yang disekap sebelum insiden penganiayaan. Polisi membantah keterangan itu.

Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Hadi Wahyudi menjelaskan bahwa yang terlibat keributan di RS Bandung berteman baik. Sehingga dia memastikan tidak ada insiden penyekapan.

"Tidak ada penyekapan. Mereka empat orang itu berteman baik satu sama lainnya," ujar Hadi, Senin (7/11/2022).

Hadi menyebutkan saat ini penyidik tengah mengumpulkan beberapa alat bukti salah satunya rekaman CCTV. Ada lima orang oknum polisi telah diamankan dalam kasus tersebut.

"Atas perintah Kapolda Sumut oknum personel Polri yang terlibat untuk segera diproses dan tindak tegas," sebut Hadi.

Hadi mengatakan setelah menerima informasi, dia bersama Kapolrestabes Medan mendatangi pihak Rumah Sakit Bandung di Jalan Mistar Medan untuk mendapatkan Informasi secara utuh dan menindaklanjuti peristiwanya.

Hingga saat ini Polrestabes Medan dan Propam Polda Sumut sudah memeriksa beberapa oknum anggota Polri yang diduga terlibat dalam penganiayaan tersebut

"Ada lebih dari lima orang yg sudah diklarifikasi penyidik Polrestabes Medan dan Propam Polda Sumut," ujar Hadi.

Pengacara RS Bandung, Bobby Lim menjelaskan bahwa kejadian penyerangan itu terjadi pada Minggu (6/11) sekira pukul 05.00 WIB. Sebelum insiden penyerangan terjadi ada perawat berinisial A disekap di hotel yang ada di kawasan Jalan Gajah Mada Medan.

Saat disekap itu, Bobby mengatakan A sempat menelepon sekuriti rumah sakit. "A bilang sedang dikunci di dalam kamar (disekap) sehingga tidak bisa keluar," kata Bobby kepada detikSumut, Senin (7/11/2022).

Mendapat laporan itu, empat sekuriti bersama seorang perawat bernama Wanda datang ke hotel tersebut. Dan benar A sedang disekap di dalam kamar hotel dan yang memegang kunci kamar A sedang bersama wanita di kamar sebelah.

"Yang mengunci itu diduga seorang polisi berinisial T. Ini lah oknum pertama, otaknya," ujarnya.

Setelah itu, terjadi lah percekcokan. A pun dikeluarkan dari kamar tersebut. Empat sekuriti dan Wanda akhirnya membawa A balik ke RSU Bandung.

"Baru tak lama setelah itu terjadi penyerangan ke RS Bandung," ujarnya.



Simak Video "Datangi RS Bandung, 3 Kombes Polisi Minta Maaf Soal Penganiayaan Nakes"
[Gambas:Video 20detik]
(dhm/astj)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT