Rumah Sakit Bandung di Jalan Mistar, Medan diserang oleh segerombolan orang yang diduga oknum polisi. Akibat aksi itu sejumlah perawat dan dokter mengalami luka-luka.
Penyerangan itu terjadi pada Minggu (6/11) pagi sekitar pukul 05.00 WIB. Kapolrestabes Medan Kombes Valentino Alfa Tareda langsung mengunjungi tempat kejadian perkara (TKP).
Mantan Dirlantas Polda Sumut itu langsung mengumbar janji akan menangkap pelaku penyerang rumah sakit milik Bendahara PDIP Sumut Meriahta Sitepu itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hari ini akan saya tangkap semuanya. Ini sudah disampaikan oleh Kapolda Sumut langsung. Hari ini akan kita ungkap," kata Valentino saat diwawancarai di RSU Bandung, Minggu (6/11/2022).
"Siapa pun pelakunya akan kita bawa ke Polrestabes Medan," tambahnya.
Kombes Valentino mengatakan pihaknya sudah meminta keterangan dari pihak RSU Bandung. Penyerangan oleh sekelompok orang dan diduga ada oknum polisi turut ikut.
Dia menjelaskan penyerangan pertama terjadi pada Minggu (6/11) sekitar pukul 05.00 WIB. Orang yang diserang adalah perawat bernama Wanda.
"Diduga penganiayaan dilakukan oleh delapan orang. Kita dalami CCTV dan keterangan saksi. Selanjutnya ada serangan kedua yang melibatkan lebih banyak orang lagi," sebutnya.
"Kami susah sampaikan langsung ke pihak dan pemilik rumah sakit, bahwa siapa pun pelakunya, ini ada dugaan dari oknum polisi akan kami tindak tegas," ujarnya.
Informasi perihal penyerangan RS Bandung ini awalnya disampaikan oleh anggota DPRD Sumut Rudy Hermanto. Dia mengatakan penyerangan itu terjadi saat pagi buta.
"Tadi pagi, subuh, kami mendapatkan kabar adanya penyerangan sekelompok oknum gerombolan manusia yang mendatangi rumah sakit ini, mengganggu, dan memukuli," kata Rudy dalam video yang diterima detikSumut, Minggu (6/11). Pernyataan dari Rudy ini sudah mendapatkan izin untuk dikutip.
Dalam video itu, Rudy sedang bersama sejumlah orang yang diduga menjadi korban penyerangan. Dia mengatakan ada dokter yang luka-luka karena menjadi korban dalam peristiwa itu.
"Adik ini saksi, pegawai atau paramedis, ada juga saya dengar dokter yang dipukuli," sebut Rudy.
(astj/astj)