Geger Kepsek SMA PGAI Padang Dikeroyok, Diseret hingga Dicekik

Sumatera Barat

Geger Kepsek SMA PGAI Padang Dikeroyok, Diseret hingga Dicekik

Jeka Kampai - detikSumut
Jumat, 04 Nov 2022 18:31 WIB
Kepsek SMA PGAI Padang dikeroyok sejumlah orang di sekolah.
Kepsek SMA PGAI Padang dikeroyok sejumlah orang di sekolah. (Foto: Istimewa/tangkapan layar)
Padang -

Kepala Sekolah SMA PGAI Padang, Sumatera Barat (Sumbar), dikeroyok sejumlah orang, saat jam pelajaran sekolah. Ia dipukul, dicekik hingga diseret keluar ruangan. Video pengeroyokan itu viral di berbagai platform media sosial.

Dilihat detikSumut, Jumat (4/11/2022), beberapa orang masuk ke ruang kepala sekolah. Mereka memaksa Yunarlis, sang kepala sekolah untuk keluar ruangan. Yunarlis yang mencoba menolak kemudian diseret.

Beberapa orang guru berusaha mencegah aksi main hakim para penganiaya tersebut. Namun mereka tak kuasa, karena para pengeroyok itu datang dalam jumlah banyak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Jumlah yang datang sekitar 15 orang. Saya tiba-tiba diserang dan diseret keluar ruangan. Tapi yang melakukan pengereroyokan ada sekitar delapan orang," kata Yunarlis saat ditemui wartawan.

Menurutnya, kelompok orang yang mengatasnamakan masyarakat setempat itu datang dan langsung membabi buta melakukan penganiayaan kepadanya.

ADVERTISEMENT

"Saya dipukul, dicekik, hingga diseret. Kepala saya pusing karena dipukul dan tangan ini sampai di jahit karena mengalami luka akibat dipukul mereka," kata Yunarlis memperlihatkan kondisi tangannya.

Tak hanya dianiaya, kelompok orang itu kata Yunarlis juga memutus aliran listrik dan air di rumah dinasnya. Bahkan anaknya juga mendapat tindakan kekerasan dari orang-orang tersebut.

Yunarlis mengaku tidak tahu motif penganiayaan kepadanya karena dia hanya PNS yang diperbantukan menjadi Kepala Sekolah di SMA tersebut. Ia menduga persoalan itu dipicu oleh konflik yang terjadi di Yayasan Dr. H Abdullah Ahmad, yayasan yang membawahi sekolah itu.

"Saya di SK-kan oleh Gubernur dis ini untuk memperbantukan yayasan sebagai kepala sekolah. Saya hanya menjalani tugas di sini," katanya.

Yunarlis sudah melaporkan persoalan tersebut kepada kepolisian. Ia juga meminta instansi lain seperti Komnas HAM, Ombudsman, LBH dan lainnya juga ikut ambil bagian dalam kasus yang dialaminya.




(dpw/dpw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads