Sidang lanjutan Kuat Ma'ruf dan Bripka Ricky Rizal dalam kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir Nopriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J menjadi tempat Rosti Simanjuntak meluapkan emosi.
Ibu dari almarhum Yosua tersebut mengungkapkan sejumlah isi hatinya atas kematian anaknya Yosua yang didakwakan terhadap Ferdy Sambo dkk. Rosti mengaku bahwa dia sangat kecewa dengan sikap sejumlah terdakwa.
Termasuk kepada Kuat Ma'ruf dan Bripka Ricky Rizal yang sudah mengetahui rencana pembunuhan terhadap anaknya yang bertugas sebagai ajudan istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam kesaksiannya, Rosti yang merupakan guru di salah satu SD di Provinsi Jambi itu mengharapkan dapat memperoleh keadilan yang seadil adilnya dari hakim. Karena hakim yang mulialah perpanjangan tangan Tuhan untuk keadilan.
"Pak Hakim dan Pak Jaksa berikan kami keadilan yang seadil-adilnya hanya itu harapan kami karena hakim adalah wakil Tuhan buat kami, orang yang lemah. Ferdy Sambo tidak memiliki hati nurani. Tidak satu pun di antara mereka, mereka berskenario kebohongan demi kebohongan," kata Rosti, di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jalan Ampera Raya, Rabu (2/11/2022) seperti dilansir dari detikNews.
Curahan hatinya itu disampaikan setelah Rosti mendapat izin untuk berbicara dari hakim. Rosti Simanjuntak, meluapkan emosinya di hadapan dua terdakwa kasus pembunuhan anaknya, Kuat Ma'ruf dan Bripka Ricky Rizal. Rosti meminta kedua terdakwa itu berbicara jujur.
"Di dalam kasus ini, Kuat Ma'ruf skenario yang sangat hebat, sangat luar biasa saya lihat di dalam kasus ini kalian mengetahui semua. Bahkan menginginkan daripada kematian anakku. Jadi kamu sama atasan kamu Ferdy Sambo dan Putri sangat-sangat luar biasa skenariomu," terang Rosti.
Rosti mengatakan dia orang tua yang hancur harapannya. Baca selanjutnya...
Rosti juga mengatakan bahwa kebohongan-kebohongan. Terdakwa minta maaf sesudah anak hampir 5 bulan Yosua tewas di tangan terdakwa.
"Sungguh luar biasa kalian sebagai manusia yang memiliki hati nurani. Kita sama-sama ciptaan Tuhan kok, tapi baru sekarang ada kesadaran kamu minta maaf kepada ibu, ibunda daripada Yosua yang saat kau bunuh dengan sangat sadisnya, sangat kejinya perbuatan kalian, segerombolan kalian di rumah bapak itu, menghabisi nyawa anakku dengan sadis tanpa memberikan satu pertolongan buat anakku," ungkap Rosti.
Rosti menuturkan bahwa terdakwa tahu tentang semua yang terjadi.
"Gimana ini semua, kejahatan apa yang kalian tutupin, kejahatan apa yang kalian tutupi di sini bersama atasanmu itu? Sama si PC mu itu? Jadi tolong jujur," jelasnya.
Rosti juga mengingatkan terdakwa agar tidak meminta maaf hanya di bibir. Serta memohon pengampunan kepada Tuhan. Rosti dengan tegas mengatakan bahwa dia sebagai orang tua hancur harapannya.
"Yang sudah hancurkan kebanggaanku yang melahirkan anakku, yang sudah kuajari selalu hormat kepada orang jangan suka membuat kesalahan pada orang, saya selalu mengajari anakku agar selalu rukun, Saya selalu bertanya ke anakku dan memberi nasihat 'mohon anakku di manapun kau merantau biar kamu aman dan baik harus baik pada orang sekitarmu,' ungkap rosti.
Rosti juga mengingatkan bahwa para terdakwa memiliki ibu dan anak.
"Minta tolong karena kalian punya ibu juga, punya keluarga dan keturunan, agar jangan hidup kalian sia-sia, dan mata kalian yang sudah dikasih Tuhan jangan tidak berguna dengan kematian anakku," katanya.
Simak Video "Video: Kebakaran Pabrik Minyak Goreng di Medan"
[Gambas:Video 20detik]
(bpa/bpa)