Pelajar di Jambi Tewas Terjepit Mesin Saat Magang, Polisi Panggil Perusahaan

Jambi

Pelajar di Jambi Tewas Terjepit Mesin Saat Magang, Polisi Panggil Perusahaan

Ferdi Almunanda - detikSumut
Selasa, 01 Nov 2022 15:27 WIB
Polisi melakukan olah TKP di pabrik tempat siswa SMKN 2 tewas terjepit. (Foto: Istimewa)
Polisi melakukan olah TKP di pabrik tempat siswa SMKN 2 tewas terjepit. (Foto: Istimewa)
Jambi -

Siswa kelas 2 SMK di Muaro Jambi bernama Firman (17) tewas saat sedang magang di PT Sumber Gaya Sejahtera. Firman diduga tewas akibat terjepit mesin hot press kayu.

Kasubag Humas Polres Muaro Jambi, AKP Amradi mengatakan pihaknya curiga perusahaan ingin menutupi peristiwa kematian itu. Sebab, laporan tentang adanya siswa yang meninggal dunia beberapa jam setelah kejadian.

"Kejadiannya itu kan Senin (31/10) sore, kalau dari pemeriksaan anggota kejadian tersebut pada pukul 15.00 WIB, tetapi dari informasi pihak perusahaan baru melaporkan kejadian ini ke polisi pada 18.43 WIB sehingga polisi mencurigai kejadian itu ada dugaan ingin ditutup," ujar Amradi kepada detikSumut Selasa (1/11/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kata dia, pihak perusahaan akan dipanggil untuk diperiksa terkait peristiwa itu. Pemanggilan dilakukan untuk mengetahui apakah ada unsur kelalaian dari pihak perusahaan atas kematian siswa tersebut.

"Nanti penyidik akan memanggil dari pihak perusahaan untuk dimintai keterangan. Apakah ini ada unsur kelalaian perusahaan yang menyebabkan nyawa siswa magang ini meninggal, ini tetap akan dilakukan nantinya," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Menurut dia, dari laporan polisi mesin itu disebut bergerak sendiri sehingga siswa kelas 2 SMK di Muaro Jambi itu terjepit hingga mengalami luka parah hingga meninggal dunia.

Siswa magang ini tewas ketika sempat dilarikan ke rumah sakit. Dia akhirnya tewas lantaran luka di bagian wajah yang begitu parah seperti luka bakar hingga luka di bagian mata dan sekujur tubuhnya.

Saat ini siswa itu sudah dibawa ke rumah duka, siswa remaja ini juga sudah dimakamkan oleh pihak keluarga, namun untuk soal asuransi keselamatan kerja dari perusahaan ke korban, polisi akan mencoba mempertanyakan.

"Kalau masalah ini kita belum tahu, tetapi nanti semua akan kita tanya setelah pihak perusahaan akan kita panggil untuk dimintai keterangannya," tukas Amradi.




(astj/astj)


Hide Ads