"Korban melaporkan ke Polsek Natar, jadi sudah dilakukan pengejaran namun yang bersangkutan tidak berada di rumah," kata Kasatreskrim Polres Lampung Selatan, AKP Hendra Saputra, Senin (31/10/2022).
Dia menegaskan, akan tetap memburu pelaku sampai dapat. Bagaimana pun, aksi premanisme seperti itu tak bisa ditolelir.
"Jelas ini menjadi atensi, kasihan para pengendara. Aksi premanisme tidak bisa dibiarkan," jelas Hendra.
Sebelumnya, video aksi pemalakan ini viral dan menyebut kejadian itu terjadi di Kecamatan Tegineneng, Kabupaten Pesawaran. Namun setelah ditelusuri peristiwa itu terjadi di Kecamatan Natar, Lampung Selatan.
Korban aksi pemalayakan itu yakni Tomi Andrianto. Dia diancam dibacok oleh preman yang meminta uang pada Sabtu (29/10) lalu.
Dalam keterangannya, Tomi mengatakan dia bersama dua orang rekannya yang saat itu akan melakukan survei melintas di Jalan Lintas Sumatera Desa Banjar Negeri, Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan. Tiba-tiba pelaku menghampiri dan memberhentikan mobil korban dan meminta uang berdalih dirinya nyaris tertabrak.
"Pelaku datang terus minta uang, awalnya berdalih nyaris tertabrak tapi ujung-ujungnya minta duit rokok. Sempat berdebat bahwa kami juga kan mau kerja, tapi dia tetep ngotot minta duit dengan mengancam pake senjata tajam sama mau ajak adu tembakan," katanya.
Lantaran diancam dengan senjata tajam jenis golok, akhirnya korban memberikan uang kepada pelaku.
"Iya diancam pake golok, dari pada kenapa-kenapa akhirnya kami kasih Rp 200 ribu," ujar dia.
(dpw/dpw)