Vera Simanjutak sudah memberi kesaksian pada sidang lanjutan kasus pembunuhan Brigadir Nopriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J dengan terdakwa Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu atau Bharada E, kemarin. Kekasih Yosua itu mengungkap, sebelum pembunuhan, Brigadir J sempat mendapat ancaman dan tuduhan.
Pada persidangan di PN Jakarta Selatan itu, Vera menyebut, Yosua sebelumnya sangat terbuka kepadanya. Namun, beberapa pekan sebelum pembunuhan itu, Yosua terkesan tertutup. Bahkan untuk menceritakan masalahnya saja nyaris tak bisa.
Waktu itu, Yosua menghubungi Vera yang memang terpisah jarak. Vera mengaku bahwa kekasihnya itu sedang dalam masalah. Dan masalah itu tak main-main.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"21 Juni video call.Saya bilang lagi di mana? (Yosua jawab) 'Abang ada masalah, Dik," kata Vera menirukan kata-kata Yosua dikutip detikNews, Selasa (25/10/2022).
Vera tentu bertanya-tanya masalah apa yang mendera kekasihnya itu. Hanya saja, belum sempat dia bertanya, Yosua sudah menimpali.
"Tapi Abang nggak bisa ceritain masalah ini ke Bapak, ke Mamak, ke Reza, ke Kak Yuni, bahkan ke Adik," kata Yosua, sebagaimana diungkapkan Brigadir J.
Permintaan Vera agar Yosua menceritakan masalahnya, juga ditolak. Yosua bilang, dia akan menangggung dan menyelesaikan masalah itu sendiri.
Vera menangis saat menceritakan hal tersebut. Adik Yosua bernama Mahareza Rizky, yang duduk di samping Vera juga turut menangis dan menyeka air matanya.
"Saya bertanya, 'Cerita lah Bang, masalah apa? Jangan dipendam sendiri. Dia cuma bilang, 'Nggaklah Dik, biarlah Abang yang nanggung ini," ungkap Vera sambil menangis.
Vera menyebut ada ancaman kepada Yosua. Bagaimana detik-detik terakhir komunikasi sepasang kekasih ini? Baca selengkapnya di halaman selanjutnya.
Ancaman dan Komunikasi Terakhir dengan Yosua
Vera lalu bercerita tentang 'skuad lama' yang sempat disinggung Yosua. Skuad yang dimaksud Yosua itu belakangan terungkap sebagai si Kuat atau Kuat Ma'ruf.
Vera awalnya menyebut dirinya meminta tolong adik Yosua, Mahareza Rizky, untuk bertanya tentang masalah yang dialami Yosua.
"Iya, karena tidak mau cerita, jadi saya minta Reza cari tahu masalahnya apa. Saya takut dia sakit keras," kata Vera, Selasa (25/10/2022).
"Reza bilang, 'Itu paling tes Kakak aja, setia nggak nunggu Abang'," ucap Vera.
Vera mengungkap pada 7 Juli masih sempat berkomunikasi dengan Yosua. Kala itu, lanjut Vera, Yosua menyebut-nyebut tentang orang yang kurang ajar karena menuduh dirinya menyebabkan istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, sakit.
"Tanggal 7 (Juli) malam, jam 8 malam, saya posisi dinas malam. Saya dapat satu panggilan tak terjawab. Saya telepon balik, tapi putus setelah itu, langsung ada empat panggilan tak terjawab. Jam setengah 9 malam dia nelepon lagi, saya angkat. 'Lagi di mana, Dek?'. (Saya jawab) 'lagi dinas malam'," ucapnya.
"Dia bilang 'Kurang ajar orang ini, kurang ajar orang ini. Aku dituduh bikin ibu sakit'. (Saya tanya) 'sakit apa?' 'nggak tahu saya'," ujar Vera.
Dia bertanya-tanya siapa yang menuduh Yosua membuat Ibu sakit. Menurutnya, saat itu Yosua menyebut-nyebut 'skuad'.
"Siapa yang tuduh? 'Adalah orang sini'.Emang Abang apain Ibu? Ada pukul Ibu? 'Ya nggaklah'. Abang diancam, siapa emang yang ancam? 'skuad skuad sini'. Kalau Abang nggak apa-apain Ibu, jangan takut'. Gitu saya bilang. Katanya, 'Iya, nanti dikabari lagi'," ujarnya.
Komunikasi Vera dengan Yosua masih berlanjut hingga 8 Juli. Saat itu, Yosua menghubungi Vera namun telepon tak sempat diangkat.
"Tanggal 8 Juli, ada komunikasi jam 16.10. Empat panggilan tak terjawab dari beliau karena lepas dinas saya ke beli keperluan rumah," ujarnya.
"16.51 diangkat, 'kenapa, Bang?' 'Nanti ya, Dek, dikabari lagi'.Udah itu yang terakhir selebihnya nggak ada lagi," tuturnya.
Rupanya itu merupakan komunikasi terakhir Vera dengan Yosua. Ajudan Ferdy Sambo itu tewas ditembak pada hari itu juga, 8 Juli 2022. Tersangka utamanya adalah Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Bharada E, Brigadir Ricky Rizal dan Kuat Ma'ruf.
Kasus ini mencuat ke publik dua hari setelah kematian Yosua. Itu pun setelah keluarga Brigadir J melihat sejumlah kejanggalan atas kematian anggota keluarga kebanggaan mereka itu.
Ferdy Sambo yang disebut sebagai otak dalam aksi pembunuhan berencana ini, sempat membuat skenario seolah-olah ada baku tembak antara Bharada E dengan Brigadir J. Belakangan polisi mengungkap, Yosua memang dibantai.
Baca juga: Pesan Orang Tua Brigadir J ke Bharada E |
Simak Video "Video: Kasus yang Membuat Megawati Menangis"
[Gambas:Video 20detik]
(dpw/dpw)