Eks Kapolda Sumatera Barat Irjen Teddy Minahasa saat ini ditahan karena terlibat kasus penjualan barang bukti narkoba ke bandar. Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara yang diterbitkan pada Desember 2021, Teddy memiliki total kekayaan mencapai Rp 29,97 miliar.
Dengan kekayaan sebesar itu membuat Irjen Teddy sebagai Kapolda terkaya di Indonesia. Sekitar 85 persen kekayaannya bersumber dari aset tanah dan bangunan. Aset itu jumlahnya mencapai 53 bidang tanah beserta bangunan senilai Rp 25,81 miliar.
Dilansir detikX Jumat (21/10/2022), aset Teddy tersebar di sejumlah lokasi mulai dari Sumatera dan Jawa, yang didominasi berada di Pasuruan, Jawa Timur.
Di Pasuruan, Jawa Timur ada 43 tanah dan bangunan; 1 tanah di Pandeglang, Banten; 5 tanah dan bangunan di Malang, Jawa Timur; dan 4 tanah dan bangunan di Pesawaran, Sumatera Barat. Aset tanah bangunan termahalnya mencapai Rp 4,23 miliar, yang berlokasi di Kota Malang, Jawa Timur.
Selain tanah dan bangunan, aset transportasi Teddy Minahasa nilainya cukup fantastis. Ia memiliki tiga unit mobil dan satu unit motor Harley-Davidson dengan total aset mencapai Rp 2,08 miliar.
Secara terperinci, sejumlah kendaraan yang dimilikinya berupa mobil Jeep Wrangler tahun 2016 senilai Rp 750 juta, Toyota FJ 55 tahun 1970 senilai Rp 75 juta, Toyota Land Cruiser HDJ 80R tahun 1996 senilai Rp 600 juta, dan Motor Harley-Davidson Solo tahun 2014 senilai Rp 650 juta.
Lebih lanjut, Teddy Minahasa juga memiliki aset lainnya, seperti harta bergerak lainnya senilai Rp 500 juta, surat berharga Rp 62,5 juta, serta kas dan setara kas Rp 1,52 miliar.
Banyaknya kolega bisnis di Pasuruan serta Malang membuat Teddy leluasa membangun kekayaannya. Menurut salah satu rekannya kepada reporter detikX, Teddy awalnya menawarkan diri untuk ikut dalam bisnis distribusi pasokan elpiji 3 kilogram. "Saya ini kan pemasok gas, dia dulu nawarin ikut, katanya ya siapa tahu untuk bekal pensiun," kata rekannya tersebut.
Lokasi Hotel dan Taman Wisata Milik Irjen Teddy. Baca Halaman Berikutnya....
Simak Video "Lontong Medan Alay: Warisan Rasa di Jakarta Barat"
(astj/astj)