Pengacara Sebut Bharada E Berdoa gegara Takut dengan Ferdy Sambo

Sidang Ferdy Sambo

Pengacara Sebut Bharada E Berdoa gegara Takut dengan Ferdy Sambo

Tim detikNews - detikSumut
Senin, 17 Okt 2022 16:04 WIB
Bripka RR, Kuat Maruf dan Bharada E diperlihatkan kepada wartawan di Kejaksaan Agung, Jakarta, Rabu (5/10/2022). Ini foto-fotonya.
Foto: Agung Pambudhy
Medan -

Dalam sidang Ferdy Sambo, Jaksa penuntut umum mengatakan Bharada Richard Eliezer atau Bharada E sempat berdoa sebelum melakukan penembakan terhadap Brigadir Nopriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J. Pengacara Bharada E menyebut kliennya saat itu berdoa karena takut dengan Ferdy Sambo.

"Posisi ketakutan karena tidak berani menolak perintah berdoa agar penembakan agar tidak terjadi," kata pengacara Bharada E, Ronny Talapessy, saat ditanya mengapa kliennya berdoa sebelum menembak Yosua seperti dilansir dari detikNews, Senin (17/10/2022).

Bharada E disebut takut karena Ferdy Sambo saa itu adalah atasannya. Ronny mengatakan pihaknya akan menjelaskan peristiwa yang terjadi versi Bharada E dalam persidangan. Sidang dakwaan Bharada E dilakukan secara terpisah di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel) pada Selasa (18/10).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Nanti detailnya kita sampaikan di persidangan ya," ujarnya.

Seperti diketahui, Bharada E melakukan penembakan kepada Brigadir J atas perintah Ferdy Sambo. Sebelum melakukan penembakan itu, Eliezer disebut jaksa melakukan ritual berdoa.

ADVERTISEMENT

"Bukannya berpikir untuk mengurungkan dan menghindarkan diri dari kehendak jahat tersebut, Richard Eliezer justru melakukan ritual berdoa berdasarkan keyakinannya meneguhkan kehendaknya sebelum melakukan perbuatan merampas nyawa Yosua," ucap jaksa saat membacakan surat dakwaan Ferdy Sambo dalam persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel), Senin (17/10).

Dalam persidangan ini, Ferdy Sambo didakwa melakukan pembunuhan berencana terhadap Brigadir Yosua. Perbuatan itu dilakukan bersama-sama dengan Eliezer, Putri Candrawathi, Ricky Rizal Wibowo, dan Kuat Ma'ruf.

Setelah itu, di rumah dinas Duren Tiga, Ferdy Sambo memerintahkan Eliezer menembak Yosua. Ricky dan Kuat ikut menyaksikan peristiwa itu, sedangkan Putri berada di dalam kamar yang jaraknya sekitar 3 meter.

Tembakan Bharada E sekitar 3 atau 4 kali, tapi tidak langsung membunuh Yosua. Ferdy Sambo disebut jaksa menembakkan 1 tembakan ke kepala yang membuat Yosua tewas seketika.

"Tembakan Ferdy Sambo tersebut menembus kepala bagian belakang sisi kiri Yosua melalui hidung mengakibatkan adanya luka bakar pada cuping hidung sisi kanan luar," ucap jaksa.




(afb/afb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads