Pilkades di dua Desa di Ogan Ilir, Sumatera Selatan (Sumsel), berakhir ricuh. Kericuhan hingga mengacak-acak tempat pemilihan suara (TPS) itu terjadi karena adanya aksi betujahan (saling tikam) antara pendukung calon kades di sana.
Peristiwa itu terjadi Sabtu (15/10) kemarin. Kejadian pertama yakni di Desa Srijabo, Kecamatan Tanjung Pinang, Ogan Ilir, sekitar pukul 12.00 WIB saat pemilihan suara sedang berlangsung.
Informasi dihimpun, aksi saling bertujahan dan mengacak-acak seperangkat peralatan dan surat suara di TPS itu disebut terjadi antar pendukung pasangan calon kepala desa di Desa tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anggota Satpol-PP, Edison yang berjaga di lokasi kejadian mengatakan kejadiannya itu bermula karena korban dan pelaku sebelumnya telah ada dendam lama. Korban yang sebelumnya berada di tanah rantau, katanya, sengaja pulang untuk melakukan pencoblosan. Nahasnya, hal itu rupanya memicu pelaku untuk melampiaskan balas dendamnya.
"Dari keterangan korban dan pelaku mereka ini sudah ada dendam lama. Kemudian korban pulang. Kepulangan korban diketahui pelaku. Kemudian terjadilah hal itu," kata Edi ketika dikonfirmasi wartawan, Minggu (16/10/2022).
Sementara, kejadian kedua di Desa kecamatan berbeda yakni Desa Kelampaian, Kecamatan Rantau Alai, Ogan Ilir. Aksi 'betujahan' yang terjadi di sana dilakukan salah seorang pendukung calon kades pemenang yang menikam pendukung calon kades yang kalah.
Peristiwa yang terjadi usai mengumumkan kades terpilih itu terjadi sekitar pukul 14.00 Wib, dikarenakan pendukung kades yang kalah tidak terima dengan hasil pemilihan di TPS tersebut. Sebagai pelampiasan kotak suara dihancurkan dengan menggunakan senjata tajam jenis parang.
Sementara, Kepolisian setempat juga tidak membantah kejadian itu. Menurut Kapolres Ogan Ilir, AKBP Andi Baso Rahmb pihaknya telah menindaklanjutinya. Dikatakanya terkait kerusuhan di Desa Srijabo saat ini korban kondisinya telah membaik sedangkan pelaku telah di amanakan.
"Untuk yang di Desa Srijabo sudah di tindaklanjuti oleh Polsek Tanjung Raja. Pelakunya sudah kita amankan. Untuk yang di desa kelampaian jika ada laporan dari korban atau pihak yang merasa dirugikan," kata Andi, terpisah.
(afb/afb)