Rekonstruksi pembunuhan satu keluarga yang mayatnya dibuang kedalam Septic Tank telah usai. Sebanyak 52 adegan diperagakan oleh tersangka Erwinudin saat rekontruksi.
Kapolres Way Kanan, AKBP Teddy Rachesna mengatakan rekonstruksi dalam kasus pembunuhan satu keluarga hanya berada di satu lokasi.
"Hari ini di rumah korban zainudin kita lakukan sebanyak 52 adegan rekonstruksi oleh tersangka Erwinudin khusus kasus jasad di septic tank. Hal ini dilakukan untuk mensikronkan antara keterangan tersangka di BAP dan juga saksi-saksi, tersangka dengan barang bukti yang ada di TKP sehingga timbul ada kesesuaian kejadian antara penyidik dan pihak kejaksaan terhadap perkara ini," kata dia, Jum'at (7/10/2022).
Selanjutnya, kata Teddy rekonstruksi bertujuan juga agar mendapatkan gambaran secara umum dan utuh serta jelas sehingga nanti berkas perkara juga tidak mengalami kesulitan.
"Utamanya memberikan gambaran secara umum dan utuh serta jelas sehingga nanti berkas perkara juga tidak mengalami kesulitan. Untuk kejadian yang pertama ini ada 52 kejadian dengan tersangka Erwinudin yang membunuh empat orang anggota keluarganya," terang kapolres kepada wartawan.
Proses rekonstruksi sendiri berjalan dari pukul 13.30 WIB hingga pukul 16.15 WIB dengan disaksikan juga dari pihak Kejaksaan dan ditonton oleh warga setempat.
Kronologi Pembunuhan
Peristiwa ini dipicu setelah tersangka cekcok terkait harta warisan dan utang piutang dengan korban Wawan yang merupakan kakak kandungnya.
"Berawal dari cekcok ini antara tersangka dengan kakak kandungnya, pada saat itu di rumah sedang ada korban lainnya yakni Zainuddin, Siti Romlah, dan keponakannya Zahra (anak Wawan)," ucap Teddy.
Atas keributan ini, tersangka yang gelap mata kemudian mengambil sebilah kapak dan memukul korban Wawan.
"Karena cekcok, kemudian tersangka dengan menggunakan kapak yang bukan sisi bagian tajam (bonggol) menghabisi Wawan sebanyak 2 kali pukulan di bagian kepalanya," terang Teddy.
Baca selengkapnya di halaman berikut.....
Simak Video "Video: Polisi Ungkap Hasil Autopsi 3 Anggota Polres Way Kanan yang Tewas Ditembak"
(afb/afb)