Richard Eliezer Pudihang Lumiu alias Bharada E dalam keterangannya di persidangan etik Irjen Ferdy Sambo sempat menyebut dia bukanlah satu-satunya penembak Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat. Bharada E menuturkan bahwa Ferdy Sambo ikut menembak.
Bharada E mengakui bahwa dia orang pertama yang menembak Brigadir Yoshua atau Brigadir J dengan Glock-17. Tapi yang menghabisi nyawa Yoshua bukanlah dia. Richard mengatakan hanya menembak 3-4 kali sampai Yosua jatuh tertelungkup. Dalam posisi tidak berdaya ini, Ferdy Sambo-lah yang kemudian menembaki Yosua.
Namun Ferdy Sambo membantah pernyataan Bharada E. Sambo bilang hanya Richard-lah yang menembak Yosua, sementara dia hanya menembak-nembak tembok dengan pistol HS. Tembakan ini dilakukan Sambo untuk merancang skenario palsu baku tembak antara Yoshua dan Richard.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Cerita karangan Sambo inilah yang sempat membuat pengungkapan kasus pembunuhan Yosua begitu gelap. Sampai-sampai Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo pun harus membentuk tim khusus untuk mengungkap kasus ini.
Namun, ada kejanggalan lain terkait temuan tiga jenis peluru dari tiga produsen berbeda di TKP. Peluru apa saja yang ditemukan di TKP? Berikut rinciannya.
Dilansir dari detikX, dalam dokumen uji Labfor ada tiga jenis peluru ini memiliki kode khusus di bagian bokongnya.
1. Peluru berkode PIN 9 CA.
PIN 9 CA ini ditemukan sebanyak 6. Peluru ini diproduksi oleh PT Pindad (Persero).
2. Peluru berkode S&B 9x19.
Peluru jenis ini diproduksi oleh Sellier & Bellot. Peluru jeni ini ditemukan sebanyak 14 butir.
3. Peluru berkode LZ Luger 9mm.
LZ merupakan pabrikasi dari Limit-Z Company. Peluru ini ditemukan 1 butir.
Temuan ini memunculkan kecurigaan bahwa bukan hanya dua senjata-Glock-17 dan HS-yang ditembakkan di lokasi kejadian tewasnya Yoshua. Sebab, sampai sekarang tim Puslabfor pun belum mengetahui peluru mana saja yang sebetulnya bersarang atau menembus tubuh Yosua.
Tim Puslabfor sedikit kesulitan membuktikan ihwal ini lantaran ketiga jenis peluru memiliki kaliber yang sama, yakni 9x19 milimeter. Sementara itu, hampir semua proyektil yang ada di TKP sudah pecah dan terdeformasi menjadi 42 pecahan. Kecuali satu yang masih utuh bersarang di punggung Yosua.
(bpa/bpa)