22 Orang Diperiksa Buntut ASN Tewas dalam Mobil di Basement DPRD Riau

Riau

22 Orang Diperiksa Buntut ASN Tewas dalam Mobil di Basement DPRD Riau

Raja Adil Siregar - detikSumut
Selasa, 13 Sep 2022 12:31 WIB
Lokasi penemuan mayat di basement DPRD Riau (Foto: Istimewa)
Lokasi penemuan mayat ASN di basement DPRD Riau. (Foto: Istimewa)
Pekanbaru -

Polisi masih mengusut kasus tewasnya Fitria Yuli Yulisunarti (40), ASN DPRD Riau yang ditemukan dengan leher terikat di dalam mobil di basement kantor dewan. Sebanyak 22 orang diperiksa polisi untuk mendapatkan titik terang kasus itu.

"Pemeriksaan masih terus dilanjutkan, ada total 19 saksi sampai hari ini. Ditambah 3 saksi yang akan diperiksa lagi," kata Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru Kompol Andri Setiawan, Selasa (13/9/2022).

Andri mengatakan saksi yang diperiksa itu mulai dari teman dekat, rekan kerja hingga pria yang diduga punya hubungan asmara dengan Fitria, yakni FR. Ia diperiksa secara maraton dan masih berstatus saksi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Semua masih saksi. Ada juga saksi yang tinggal di Kepulauan Riau sudah diperiksa kemarin, tim ke sana," kata Andri.

Namun tak dijelaskan secara detail saksi yang ada di Kepulauan Riau tersebut. Di mana saksi itu adalah teman dekat Fitria semasa masih bertugas di Tanjung Balai Karimun.

ADVERTISEMENT

Sementara terkait kabar korban sempat cekcok denga FR sebelum kejadian, polisi masih enggan berkomentar. Mengingat penyidik masih bekerja di lapangan.

"Mohon waktu dan doa, tim kami sedang bekerja," kata Andri.

Diketahui, Fitri ditemukan tewas dalam mobil Terios BM 1389 VX miliknya, Sabtu pekan lalu. Mobil berwana silver itu terparkir di basement Kantor DPRD Riau.

Penemuan mayat Fitri sontak membuat petugas keamanan dan orang di Kantor DRPD Riau geger. Mayat ditemukan terikat di pegangan pintu mobil bagian tengah sebelah kanan.

Selain terikat, dari hidung terlihat keluar darah segar menetes mengenai jilbab. Polisi pun belum bisa memastikan korban tewas karena dibunuh atau bunuh diri.

"Belum tahu bunuh diri atau dibunuh," kata Kapolsek Bukit Raya, AKP Syafnil.




(ras/dpw)


Hide Ads