Kasus Siswi Diperkosa Kepsek di Medan, CCTV di TKP Disebut Rusak

Kasus Siswi Diperkosa Kepsek di Medan, CCTV di TKP Disebut Rusak

Goklas Wisely - detikSumut
Jumat, 09 Sep 2022 23:00 WIB
Ilustrasi CCTV
Foto: dok. Hikvision
Medan -

Kepala sekolah berinsial JM yang diduga memperkosa siswi di Medan mengatakan sudah dua sampai tiga kali kepolisian melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). JM mengatakan CCTV yang mengarah ke TKP tidak bisa merekam.

"Ada satu CCTV yang ada di TKP ditunjukkan oleh orang tua siswi berinisal I itu. Tapi CCTV itu tidak bisa merekam (rusak)," kata JM saat diwawancarai detikSumut, Jumat (9/9/2022).

JM mengatakan di sekolah itu CCTV dipasang di 10 titik. Kondisi setiap CCTV disebut serupa, yakni tidak bisa merekam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Itu sudah sejak tahun 2020 CCTV-nya tidak bisa merekam. Untuk CCTV di TKP sudah diberikan kepada kepolisian dan diperiksa," sebutnya.

Dia pun berharap kepolisian agar dapat dengan segera menuntaskan persolan tersebut. Sebab, menurutnya, keterangan I tidak lah benar. Bahkan, hal itu dibenarkan juga oleh semua guru dan pihak yang dilaporkan I.

ADVERTISEMENT

Kasus dugaan pemerkosaan siswi SD yang dilakukan kepala sekolah di Medan ini heboh usai Hotman Paris membuat video terkait peristiwa ini. Video itu pun diunggahnya di media sosial miliknya.

Dalam instagramnya seperti detikSumut, Rabu (7/9), Hotman mengatakan dirinya kedatangan seorang ibu yang membawa anaknya yang diduga menjadi korban pemerkosaan. Dijelaskan Hotman, jika anak itu diperkosa oleh pimpinan sekolah hingga tukang sapu.

"Ada satu kasus mengharukan, ini lah anak kecil, cewek umur 10 tahun yang diduga diperkosa oleh berbagai orang. Oleh oknum pimpin sekolah, pimpinan administrasi bahkan tukang sapu dari sekolah tersebut ikut diduga memperkosa anak kecil ini," kata Hotman.

Hotman kemudian menanyakan kepada ibu dari korban. Wanita berinisial I itu pun menceritakan soal anaknya yang diperkosa oleh beberapa orang di gudang sekolah.

"Anak saya dibawa ke gudang, awalnya anak saya dikasih serbuk putih sama tukang sapu. Setelah habis, mulutnya dilakban, kakinya diikat, setelah itu digendong dibawa ke gudang," tutur I kepada Hotman.

I kemudian mengatakan jika di dalam gudang itu sudah ada kepala sekolah yang menunggu. Kemudian dijelaskan I jika anaknya diperkosa secara bergiliran oleh kepala sekolah dan tukang sapu sekolah.

"Pimpinan masuk dan terjadi lah pelecehan. Iya (diperkosa bergantian)," sebut I.

Kasus ini disebut sudah dilaporkan ke Polrestabes Medan dan sudah ditarik ke Polda Sumut. Hotman Paris mengatakan laporan pemerkosaan ini bernomor 1769 tanggal 10 September 2021.

"Bapak Kapolda Sumatera Utara tolong segera kasus ini mendapat perhatian," sebut Hotman Paris.




(afb/afb)


Hide Ads