Eks Kabid Disdik Medan: Pihak Sekolah Bantah Siswi Diperkosa Kepsek

Eks Kabid Disdik Medan: Pihak Sekolah Bantah Siswi Diperkosa Kepsek

Nizar Aldi - detikSumut
Kamis, 08 Sep 2022 22:09 WIB
Poster
Ilustrasi (Foto: Edi Wahyono)
Medan -

Kasus siswi SD diduga diperkosa oleh kepala sekolah hingga tukang sapu di Medan jadi viral. Pihak sekolah ternyata membantah bahwa telah terjadi pemerkosaan terhadap salah satu siswinya itu.

Hal ini disampaikan mantan Kepala Bidang (Kabid) SD Dinas Pendidikan (Disdik) Medan, Ismail. Saat dia masih menjabat, Ismail pernah mengonfirmasi hal itu, kemudian pihak sekolah membantah adanya peristiwa pemerkosaan.

"Karena adanya permohonan itu kita juga mengkonfirmasi kepada pihak sekolah terkait itu, kalau versi mereka ya nggak ada (peristiwa itu)," kata Ismail kepada detikSumut, Kamis (8/9/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat peristiwa tersebut terjadi, Ismail masih menjabat sebagai Kabid SD dan mengetahui peristiwa itu setelah orang tua siswi yang diduga diperkosa tersebut memberikan surat permohonan mediasi kepada Disdik Kota Medan. Di dalam surat tersebut juga tertera alasan memindahkan anaknya dari salah satu sekolah swasta tersebut.

"Bulan Januari 2022 orang tua siswi itu menyurati dinas pendidikan. Di dalam surat itu juga ada penjelasan alasan dia memindahkan anaknya, ya karena peristiwa itu," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Berdasarkan penjelasan pihak sekolah, saat peristiwa tersebut sekolah masih melakukan pembelajaran daring karena imbas dari COVID-19. Namun, orang tua dari korban meminta anaknya untuk tetap melakukan pembelajaran secara tatap muka.

"Proses peristiwa itu menurut sekolah secara daring kan karena COVID-19, tetapi orang tua yang bersangkutanlah yang meminta anaknya belajar secara langsung," jelasnya.

Ismail menyebutkan kalau pihaknya tidak mengurusi terkait dengan proses hukum. Karena sepengetahuan dia saat orang tua siswi mengajukan permohonan ke Disdik, orang tua siswi sudah membuat laporan ke Polrestabes Medan.

"Kalau kita kan kita tidak mengurusi terkait dengan pelaporan di kepolisiannya itu karena yang bersangkutan kan sudah melakukan pelaporan ke kepolisian, Polrestabes (Medan)," ucapnya.

Lebih lanjut, Ismail menuturkan hasil dari mediasi saat itu akhirnya pihak sekolah memberikan keringanan terkait dengan tunggakan uang sekolah dan buku dari anak tersebut. Saat ini, siswi SD tersebut sudah pindah sekolah dari sekolah yang diduga menjadi lokasi pemerkosaan tersebut.

"Di awal pihak sekolah bertahan karena masih ada tunggakan dalam pembayaran uang SPP dan buku yang belum di bayarkan karena ini kan sekolah swasta," tuturnya.

"Mediasi yang kita lakukan waktu itu kita meminta kepada sekolah untuk memberikan keringanan, kalau tidak salah akhirnya yang dibayarkan hanya sekitar Rp 1 juta lebih dan akhirnya pihak sekolah memindahkan anak tersebut secara Dapodik dan kita leges lah itu di dinas dan sekarang anak tersebut sudah di sekolah lain," tutupnya.

Kasus Ini Mencuat Ketika Seorang Wanita Mengadu ke Hotman Paris soal Anaknya Diperkosa. Baca Halaman Selanjutnya:

Dalam instagramnya seperti detikSumut dilihat Rabu (7/9/2022), Hotman mengatakan dirinya kedatangan seorang ibu yang membawa anaknya yang diduga menjadi korban pemerkosaan. Dijelaskan Hotman, jika anak itu diperkosa oleh pimpinan sekolah hingga tukang sapu.

"Ada satu kasus mengharukan, ini lah anak kecil, cewek umur 10 tahun yang diduga diperkosa oleh berbagai orang. Oleh oknum pimpin sekolah, pimpinan administrasi bahkan tukang sapu dari sekolah tersebut ikut diduga memperkosa anak kecil ini," kata Hotman.

Hotman kemudian menanyakan kepada ibu dari korban. Wanita berinisial I itu pun menceritakan soal anaknya yang diperkosa oleh beberapa orang di gudang sekolah.

"Anak saya dibawa ke gudang, awalnya anak saya dikasih serbuk putih sama tukang sapu. Setelah habis, mulutnya dilakban, kakinya diikat, setelah itu digendong dibawa ke gudang," tutur I kepada Hotman.

I kemudian mengatakan jika di dalam gudang itu sudah ada kepala sekolah yang menunggu. Kemudian dijelaskan I jika anaknya diperkosa secara bergiliran oleh kepala sekolah dan tukang sapu sekolah.

"Pimpinan masuk dan terjadi lah pelecehan. Iya (diperkosa bergantian)," sebut I.

Kasus ini disebut sudah dilaporkan ke Polrestabes Medan dan sudah ditarik ke Polda Sumut. Hotman Paris mengatakan laporan pemerkosaan ini bernomor 1769 tanggal 10 September 2021.

"Bapak Kapolda Sumatera Utara tolong segera kasus ini mendapat perhatian," sebut Hotman Paris.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Aksi Pria Ngelem di Depan Polda Sumut Demi Konten"
[Gambas:Video 20detik]
(astj/astj)


Hide Ads