Seorang santri di salah satu pesantren di Aceh Besar diduga ditendang seniornya hingga menyebabkan kelopak mata memar dan bola mata memerah. Korban diduga dianiaya gara-gara bercanda dengan melempar ular mainan.
"Kejadiannya itu hari Sabtu malam Minggu kemarin sekitar jam 11 malam. Si korban main-main ular mainan, dia lempar ke kamar-kamar orang lain. Terus ketawa gitu. Giliran ke tempat pelaku, marah dia. Begitu dilempar marah, dia (pelaku) pukul," kata Kasat Reskrim Polres Aceh Besar AKP Ferdian Chandra saat dimintai konfirmasi detikSumut, Rabu (31/8/2022).
Ferdian mengatakan, pihak pesantren langsung membawa korban berusia 14 ke klinik begitu mendapat informasi penganiayaan. Korban kemudian dibawa ke Puskesmas lalu dirujuk ke Rumah Sakit Indrapuri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Ferdian, korban ditendang di bagian punggung sekali dan dimuka sebanyak dua kali. Kasus itupun sedang dalam penanganan pihak pesantren.
"Pelaku abang leting korban. Pelaku itu berusia 21 tahun," jelas Ferdian.
Menurutnya, Unit PPA Satreskrim Polres Aceh Besar telah turun ke lokasi untuk menyelidiki kasus tersebut. Polisi masih menunggu laporan resmi dari keluarga korban untuk penanganan lebih lanjut.
"Kita sudah menangani, tapi untuk pelaporan masih menunggu orang tuanya karena dia masih 14 tahun. Tadi gak ada yang berani bertanggungjawab 'oh saya buat laporan' gak ada," ujar mantan Kasat Reskrim Polres Pidie ini.
Sebelumnya, video memperlihatkan wajah seorang santri di Aceh Besar memar dan mata berdarah karena diduga ditendang temannya viral di media sosial. Polisi turun tangan menyelidiki kasus itu.
Dilihat detikSumut, Rabu (31/8/2022), santri tersebut mengenakan peci, baju kaos berdiri di sebuah ruangan. Kelopak mata santri tersebut tampak memar dan bola matanya memerah.
Seorang perempuan dalam video terdengar menanyakan penyebab wajah santri itu memar. Dia mengaku ditendang kawannya di bagian belakang badan sebanyak sekali serta di muka dua kali.
Santri itu juga menyebut nama teman yang menendangnya. Santri itu mengaku berasal dari salah satu pesantren di Aceh Besar.
"Ini kalau batuk berdarah. Keluar dari hidung," kata santri itu ke perempuan yang merekam video.
Perempuan itu kemudian meminta santri tersebut menghubungi orang tuanya yang ada di Simeulue. Santri tersebut hanya mengangguk.
(agse/dpw)