Nenek yang Hilang di Simalungun Ditemukan Berbentuk Kerangka

Nenek yang Hilang di Simalungun Ditemukan Berbentuk Kerangka

Datuk Haris Molana - detikSumut
Rabu, 31 Agu 2022 13:18 WIB
Olah TKP penemuan kerangka manusia di Simalungun (Foto: Istimewa)
Olah TKP penemuan kerangka manusia di Simalungun (Foto: Istimewa)
Medan -

Seorang nenek bernama Romina Br Sinaga (83) yang hilang lima bulan lalu akhirnya ditemukan. Romina ditemukan di salah satu kolam yang tidak terpakai (Juma sipihir-pihir), Nagori Siporkas, Kecamatan Pematang Raya, Simalungun sudah berbentuk kerangka.

Kapolsek Pematang Raya, AKP Alwan turun memimpin olah TKP penemuan kerangka manusia yang diketahui bernama Romina Br Sinaga (83) warga Dusun I Huta Saran Nagori Siporkas Kecamatan Pamatang Raya.

"Anak korban menemukan penutup kepala (bulang) korban, lalu menemukan tengkorak kepala korban dari dalam kolam tersebut dilanjut saksi-saksi lain dan warga menemukan beberapa tulang belulang korban dari dalam kolam," ujar Alwan dalam keterangannya, Rabu (31/8/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Alwan menjelaskan Romina hilang pada Sabtu (12/3) lalu. Di mana ketika itu Romina yang kondisinya sudah pikun, keluar dari rumah seorang diri. Dia hendak pergi ke warung yang berjarak 100 meter dari rumahnya.

Namun saat itu dia tidak kunjung pulang ke rumah. Lalu ketiga anaknya berusaha melakukan pencarian tetapi tidak menemukan orang tuanya.

ADVERTISEMENT

Keesokan harinya, pihak Forkopimda Kecamatan Pematang Raya bersama warga ikut mencari selama tiga hari namun tidak ditemukan hingga pencarian berhenti dilakukan.

Selang lima bulan kemudian tepatnya hari Minggu (28/8), anak kandungnya bermimpi dengan korban, di mana di dalam mimpi tersebut korban menerangkan lokasi mayatnya di salah satu kolam yang tidak terpakai yang berjarak sekitar 500 meter dari rumah korban.

Selanjutnya pada hari Senin (29/8) pagi, anak-anak korban beserta keluarga dan warga lainnya berangkat menuju lokasi.

Adanya penemuan tulang belulang itu dilaporkan ke pihak kepolisian dan petugas berangkat ke lokasi. Lantaran para saksi yang menerangkan bahwa itu adalah orang tuanya berdasarkan pakaian terakhir yang dipakai serupa dengan saat ditemukan, maka pihak keluarga menolak dilakukan autopsi.

Keluarga membuat surat pernyataan yang diketahui dan ditandatangani Pangulu Nagori Siporkas sehingga polisi menyerahkan tulang belulang korban kepada keluarga untuk dikuburkan.




(dhm/astj)


Hide Ads