Polisi: Ada 239 Nasabah Bank Sumut Jadi Korban Skimming

Polisi: Ada 239 Nasabah Bank Sumut Jadi Korban Skimming

Datuk Haris Molana - detikSumut
Selasa, 30 Agu 2022 23:58 WIB
Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi
Foto: dok. Istimewa
Medan -

Polda Sumatera Utara (Sumut) terus melakukan penyidikan kasus skimming Bank Sumut. Sejauh ini, petugas mencatat ada 239 nasabah yang menjadi korban aksi skimming tersebut.

"Hasil pengembangan penyidikan dan pemeriksaan CCTV, diperkirakan tanggal 7 Juni pukul 04.16 WIB diduga pelaku berjumlah 2 orang memasang alat skimer untuk melakukan pencurian data dengan menyalin atau menduplikasi data strip magnetik di kartu ATM atau kredit di lokasi ATM diamond swalayan di Jl. Karya Wisata No.26, Pangkalan Masyhur, Medan Johor, Kota Medan," kata Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi, Selasa (30/8/2022).

Kemudian, kata Hadi, pukul 04.20 WIB, CCTV ATM sudah mati dan tidak dapat melakukan perekaman lagi. Dan pihak Bank Sumut baru mendapatkan informasi keluhan dari asabah bahwa ada transaksi illegal pada tanggal 3 Juli.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dugaaan kuat hasil pantauan CCTV pelaku berjumlah 2 orang," ujar Hadi.

Hadi menyebut dalam kurun waktu 7 Juni hingga 4 Juli 2022, pelaku diduga telah mengambil uang sebesar Rp 5,5 miliar dari 239 nasabah.

ADVERTISEMENT

"Dalam kurun waktu 7 Juni s/d 4 Juli, diperkirakan pelaku sudah mengambil kurang lebih Rp 5,5 M dari 239 korban atau nasabah," sebut Hadi.

Kerugian dari 239 nasabah tersebut sudah dibayarkan oleh Bank Sumut. Saat ini, petugas tengah berkoordinasi dengan Polda Sulut untuk memastikan apakah tangkapan mereka itu ada kaitannya dengan kejadian di Sumut.

"Saat ini penyidik berkordinasi dengan Polda Sulawesi Utara (Sulut) terkait adanya dugaan pelaku skimming yang sudah diamankan," sebut Hadi.

Sebelumnya, petinggi Bank Sumut mengakui bahwa sejumlah nasabah mereka menjadi korban skimming. Akibat kejahatan itu, uang nasabah senilai Rp 2,7 miliar raib dari rekening.

Skimming adalah kejahatan pencurian data melalui ATM yang kemudian dilanjutkan dengan pembobolan rekening nasabah.

"Kami jajaran PT Bank Sumut mengakui bahwa itu benar adanya bahwa dana tersebut dicuri oleh pelaku sebagai modus skimming, suatu alat yang dipasang di mesin ATM," ungkap Dirut Bank Sumut Rahmat Fadillah Pohan, Selasa (5/7/2022).

Aksi kejahatan skimming itu terungkap setelah melihat bukti rekaman CCTV ATM di Supermarket Diamond, Kecamatan Medan Johor.

"Ini terjadi di public area bukan di kantor cabang. Kami sudah membuktikan lewat CCTV dan rekaman CCTV akan kami serahkan ke kepolisian," ujar Rahmat.

Dia menyebutkan, kemungkinan besar pelaku skimming bukan berasal dari Indonesia. Sebab, dari rekaman kamera pengawas yang mereka lihat, pelaku berwajah Rusia dan Timur Tengah.

Dalam aksi itu, pelaku berhasil mencuri uang sebesar Rp2,7 miliar dari 83 nasabah Bank Sumut. Total uang yang hendak dibobol para pelaku sebenarnya Rp 4,5 miliar, namun sisanya tak bisa ditarik karena Bank Sumut langsung memblokir transaksi dengan bank luar.

"Itulah yang menyebabkan kami masih bisa mencegah sisanya tidak bisa diambil. Jadi yang bisa kita selamatkan ada Rp 1,8 miliar yang ditolak transaksinya," jelasnya.

Dia memastikan, uang nasabah yang hilang di rekening akibat kejahatan itu sudah diganti oleh Bank Sumut. Dia juga meminta nasabah untuk melapor ke Bank Sumut jika saldo rekening mereka tiba-tiba berkurang.




(dhm/afb)


Hide Ads