Ngaku Disembah Jenderal Utusan SBY, Demokrat Somasi Kamaruddin

Berita Nasional

Ngaku Disembah Jenderal Utusan SBY, Demokrat Somasi Kamaruddin

Tim detikNews - detikSumut
Senin, 29 Agu 2022 12:26 WIB
Kamhar Lakumani dan Andi Arief.
Andi Arief (baju batik) dan Kamhar Lakumani dalam sebuah kesempatan (Dokumentasi pribadi).
Jakarta -

Kamaruddin Simanjuntak mengaku didatangi dan disembah jenderal bintang tiga utusan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat masih menjabat Presiden RI. Partai Demokrat akan melayangkan somasi atas pernyataan Kamaruddin itu.

"DPP akan kirim somasi hari ini ke yang bersangkutan, Kamaruddin," kata Ketua Bappilu Partai Demokrat Andi Arief dilansir detikNews, Senin (29/8/2022).

Menurut Andi Partai Demokrat tidak akan membunuh kebebasan berbicara. Namun, fitnah yang disampaikan Kamaruddin akan dilawan dengan somasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Cara Partai Demokrat agar tidak membunuh kebebasan berbicara adalah dengan mengirim somasi, terkait fitnah yang diucapkan," tuturnya.

Sebelumnya diberitakan Kamaruddin Simanjuntak menceritakan dirinya pernah ditemui seorang jenderal bintang tiga. Jenderal itu merupakan utusan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat masih menjabat Presiden RI.

ADVERTISEMENT

Dia bercerita jenderal itu menyembah kepadanya agar tidak menyebut nama presiden dalam kasus korupsi yang tengah dibongkarnya. Kamaruddin menyebut peristiwa itu terjadi sekitar 11 tahun lalu di salah satu hotel.

"Demokrat ini tahun 2011, tahun 2011, itu yang datang jenderal bintang tiga ya. Menghadap sama saya di Lagoon Room, di Hotel Hilton atau Sultan," ujarnya dikutip dari detikNews, Senin Minggu (28/8/2022).

Saat pertemuan itu lah, jenderal bintang tiga utusan SBY menyembah Kamaruddin. "Dia bertindak untuk atas nama presiden, sujud menyembah saya," lanjutnya.

Pertemuan antara Kamaruddin dan jenderal bintang tiga itu tidak dihadiri oleh Ketua Bappilu DPP Partai Demokrat, Andi Arief.

Setelah disembah, Kamaruddin pun dijanjikan jabatan hingga uang agar mau tutup mulut.
"Dia bilang ini bahasa Bataknya begini, sapulu jari-jari tambah sepuluh sada simanjujug, artinya sebelas jari kanan kiri tambah satu kepala sujud menyembah, tolong jangan sebut-sebut namanya. Minta jabatan apa, minta uang apa, kek begitu ya. Jadi Andi Arief tidak ada di situ," ujarnya.




(astj/astj)


Hide Ads