Sebuah video yang menyebut seorang siswa TK DI-DO alias drop hanya karena orang tuanya mengkritik sekolah. Peristiwa itu disebut terjadi di Palembang, Sumatera Selatan.
Dilihat detikSumut, Selasa (23/8/2022), di dalam video terlihat seorang wanita yang sedang mencurahkan isi hatinya tentang anaknya yang Di-DO oleh sekolahnya.
Wanita itu awalnya bercerita soal dirinya yang dipanggil ke sekolah anaknya itu. Dia mengatakan undangan untuk ke sekolah itu disampaikan melalui pesan singkat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Begitu sampai di sekolah, wanita itu mengatakan dirinya dikelilingi empat orang guru. Salah satu dari guru itu kemudian menyampaikan soal anak dari wanita itu yang di-DO dari sekolah itu.
Wanita dalam video itu kemudian mengatakan dirinya sempat bertanya alasan anaknya dikeluarkan. Dijelaskannya, jika anaknya itu dikeluarkan karena menurut pihak sekolah si wanita ini suka menjelekkan sekolah.
"Alasannya yang pertama katanya saya suka menjelekkan sekolah dapat laporan dari mama-mama yang lain," kata wanita itu dalam video. Yang kedua katanya saya suka posting di sosmed," sebut wanita dalam video itu.
Kepada detikSumut, wanita dalam video itu mengatakan benar anaknya dikeluarkan dari sekolah. Dia mengatakan anaknya diduga dikeluarkan karena dirinya sempat mengkritik pihak keamanan sekolah.
"Awalnya cuma karena postingan ini (kritik terhadap pihak keamanan sekolah), besoknya saya langsung dipanggil ke sekolah sama kepala sekolah. Saya pikir mau minta maaf, taunya anak saya langsung final di DO," ucap wanita bernama Rebecca itu.
"Dengan alasan, satu banyak laporan dari ibu-ibu sekolah, saya menjelekkan sekolah. Tanpa adanya bukti, jadi sama sekali bisa jadi ini alasan saja. Kedua, saya menjelekkan sekolah di pos ke sosmed padahal tidak ada logo sekolah, nama dan tidak tag nama sekolah," jelasnya.
Untuk informasi, unggahan dari Rebecca itu berisi keberatannya karena dilarang duduk di salah satu kursi yang berada di sekolah itu. Rebecca mengatakan dirinya diusir oleh sekuriti sekolah saat duduk di kursi. Persoalan ini pun di unggahnya ke media sosial, dan disebut menjadi awal mula anaknya dikeluarkan dari sekolah itu.
Kembali ke Rebecca, dia mengatakan hari ini juga sudah ketemu pihak sekolah, dia menuntut agar uang sekolah anaknya yang sudah dibayar sampai Desember 2022 untuk dikembalikan. Namun, kata Rebecca, pihak sekolah menolak untuk mengembalikan uang itu.
"Dan sampai tadi saya ketemu, kepala yayasan tidak ada itikad baik," jelasnya.
(afb/astj)