Video aksi seorang pria bermobil putih, memaki dan menunjuk polisi lalu lintas (polantas) yang sedang bertugas di Palembang, Sumatera Selatan viral di media sosial. Bahkan, sempat terjadi aksi tarik menarik antara pemobil dan petugas polantas itu, sebelum pengendara mobil tersebut kabur melarikan diri.
Dilihat detikSumut, Rabu (27/7(2022), dalam video beredar itu terlihat awalnya dua anggota Satlantas Polrestabes Palembang tengah bertugas mengatur jalan dan memeriksa kelengkapan surat kendaraan bermotor di kawasan Pos Polisi bawah Pos, Jembatan Ampera, Ilir Timur I, Palembang.
Seorang polantas kemudian terlihat usai bercakap dengan pemobil warna putih memegang satu benda sambil berjalan ke belakang, meninggalkan pengendara mobil tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat polantas tersebut berada di belakang, entah tak tahu apa sebabnya tiba-tiba pengendara mobil itu mengeluarkan kepalanya dari jendela langsung memaki dan menunjuk-nunjuk ke arah petugas tersebut.
Selanjutnya, antara pemobil tersebut diduga terlibat cekcok dan saling tunjuk. Polisi itu yang diduga tak terima kemudian kembali menghampiri sang sopir dan terjadilah tarik menarik tangan diantara keduanya.
Satu polisi lainnya mencoba untuk menenangkan sang sopir. Akan tetapi, sang sopir yang diduga merasa tidak terima langsung tancap gas dan kabur. Sayangya, polisi tadi yang terlibat cekcok nyaris terseret beberapa meter.
Kejadian yang tak biasa itu pun sontak menjadi perhatian warga yang berada di sekitar lokasi.
Kasat Lantas Polrestabes Palembang Kompol Rendy Surya membenarkan peristiwa itu. Dia mengatakan pihaknya masih mengejar pemobil tersebut.
Sayangnya, Rendy tidak menjawab ketika ditanya kapan itu terjadi dan kronologinya seperti apa. "Iya, itu lagi dicari. Dicari dulu ya, sabar," cetus Rendy.
Sementara, Kasat Reskrim Polrestabes Palembang Kompol Tri Wahyudi mengaku pihaknya akan menyelidiki peristiwa yang nyaris melukai seorang petugas karena terseret pemobil putih di video tersebut.
"Kita cek dulu, akan kita selidiki. Terima kasih informasinya," kata Tri Wahyudi, terpisah.
(dpw/dpw)