Tulisan Tangan Bharada E yang Bongkar Kebohongan Irjen Ferdy Sambo

Berita Nasional

Tulisan Tangan Bharada E yang Bongkar Kebohongan Irjen Ferdy Sambo

Tim detikX - detikSumut
Rabu, 17 Agu 2022 20:46 WIB
Bharada Richard Eliezer, Bharada Eliezer, Bharada E
Bharada E (Rifkianto Nugroho)
Medan -

Kasus tewasnya Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J mulai menemui titik terang setelah salah seorang tersangka, Bharada E, mengungkap cerita tentang penembakan itu. Dari keterangan Bharada E itulah terungkap keterlibatan Irjen Ferdy Sambo dalam kasus ini.

Dilansir dari detikX, Rabu (17/8/2022), mantan pengacara Bharada E, Deolipa Yumara menceritakan dia awalnya diminta oleh Bareskrim Polri untuk mendampingi Bharada E menghadapi kasus ini pada Sabtu (6/8) sekitar pukul 13.00 WIB. Setelah mendapatkan permintaan itu, Deolipa langsung menemui Bharada E.

"Saya jam 15.00 WIB sampai, jam 15.30 WIB itu sudah terus-terusan dengan Richard," tutur Deolipa kepada reporter detikX di kediamannya di kawasan Depok, Jawa Barat, pekan lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Deolipa mengatakan saat dia datang Bharada E masih tertidur. Bharada E disebut kelelahan usai diperiksa oleh dua penyidik dari tim khusus (timsus) bentukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit.

Penyidik melakukan pemeriksaan ulang setelah Bharada E mencabut kesaksiannya dalam berita acara pemeriksaan (BAP) awal. Bharada E memang diperiksa secara maraton setelah dia ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini.

ADVERTISEMENT

Dijelaskan jika Bharada E mencabut kesaksiannya dalam BAP awal setelah ditetapkan sebagai tersangka. Bharada E disebut tidak mau menerima hukuman yang berat dalam perkara yang dia sendiri tidak ingin terjadi.

Hal ini juga lah yang menjadi alasan Bharada E berjanji akan menceritakan apa yang sebenarnya terjadi dalam peristiwa di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo itu. Namun saat akan menceritakan hal itu, bibirnya kaku karena masih ada rasa trauma di dalam dirinya.

Untuk itu dia memilih untuk menuliskan ceritanya. Bharada E bilang "Tidak usah ditanya, Pak, biar saya tulis sendiri."

Deolipa mengatakan saat itu Bharada E mulai menuliskan kesaksiannya, namun beberapa kali dia mengulanginya karena masih terbayang skenario awal yang sudah disiapkan Ferdy Sambo, yaitu sebuah kebohongan.

Deolipa mengatakan saat itu Bharada E masih memiliki rasa ketakutan akan terjadi sesuatu kepada dirinya dan keluarganya. Kekhawatiran Bharada E didasari Irjen Sambo yang pernah meminta agar keluarganya dipindahkan ke rumah kontrakan yang sudah disiapkan oleh Sambo.

Beruntung saat itu Bharada E menolaknya, dan memilih rumah yang sudah disiapkan Dankor Brimob Irjen Anang Revandoko. Namun demikian, Richard sudah meminta semua anggota keluarga dan pacarnya mengganti nomor ponsel. Dia khawatir mereka terlacak orang-orang Ferdy Sambo.

Ketakutan Bharada E tercium oleh timsus, untuk selengkapnya baca di halaman berikutnya....

Ketakutan Bharada E itu pun terendus oleh timsus. Itulah mengapa, pada hari yang sama, timsus juga memanggil Ferdy Sambo ke Bareskrim Polri. Malamnya, Sambo bahkan langsung ditahan di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok. Langkah ini dilakukan guna memberikan jaminan keamanan kepada Bharada E.

Sejumlah cara dilakukan untuk menenangkan Bharada E yang masih dihantui rasa takut. Setelah cukup tenang, barulah Bharada E menuliskan peristiwa yang terjadi di rumah dinas Irjen Sambo pada 8 Juli 2022 yang lalu. Bharada E juga mengungkap jika Irjen Sambo yang menyuruhnya melakukan hal itu.

Kesaksian Bharada E itu tertuang dalam empat carik kertas. Kesaksian Bharada E itu dinilai mirip dengan keterangan sejumlah saksi yang sudah diperiksa dalam kasus ini.

"Akhirnya kami sepakat, nih, dicap jempol di atas dan tanda tangan. Selesai, langsung kami masukkan BAP," ucap Deolipa.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Buntut Kasus AKP Dadang, Polri Bakal Evaluasi Penggunaan Senpi"
[Gambas:Video 20detik]
(afb/afb)


Hide Ads