Kuat Pergoki Brigadir J-Istri Sambo Berduaan

Berita Nasional

Kuat Pergoki Brigadir J-Istri Sambo Berduaan

Tim detikX - detikSumut
Selasa, 16 Agu 2022 14:42 WIB
Penyidikan laporan istri Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, terkait dugaan pelecehan seksual terhadap dirinya di rumah dinas Duren Tiga, Jaksel, dihentikan.
Putri Candrawathi (paling kanan) bersama kuasa hukumnya di Mako Brimob Polri (Foto: Dwi/detikcom)
Medan -

Kuat Ma'ruf sopir pribadi Putri Candrawathi ikut menjadi tersangka atas kematian Brigadir J atau Nofriansyah Yoshua Hutabarat. Kuat jadi tersangka bersama tiga orang lainnya yakni Irjen Ferdy Sambo, Bripka Ricky dan Bharada E alias Richard Eliezer.

Bharada menembak Brigadir J hingga tewas di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo pada Jumat (7/7) lalu. Peristiwa pembantaian itu ternyata ada kaitannya dengan apa yang terjadi di Magelang.

Putri dan Sambo bersama ajudannya sama-sama berangkat dari Jakarta ke Magelang pada 2 Juli 2022. Kepergian mereka juga dalam rangka merayakan anniversary pernikahan pada 6 Juli 2022.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adapun rombongan ajudan yang ikut ke Magelang yakni Brigadir J, Bharada E, Bripka Ricky Rizal, Briptu Daden, serta asisten rumah tangga bernama Kuat Ma'ruf dan S.

Ternyata di Magelang, Kuat sempat memergoki bosnya Putri Candrawathi sedang berduaan dengan Brigadir J. Melihat kenyataan itu Kuat langsung naik pitam, kemudian ribut dengan Brigadir J.

ADVERTISEMENT

Melihat Kuat cek-cok dengan Brigadir J, Putri langsung menghubungi Bharada E yang sedang berada di SMA Taruna untuk mengantarkan makanan ke anaknya.

Peristiwa itu terjadi pada Kamis 7 Juli 2022. Di hari yang sama Sambo pulang ke Jakarta setelah terlibat cekcok dengan istrinya Putri saat perayaan anniversary pernikahan.

Kembali ke Richard, telepon dari Putri itu meminta dirinya untuk kembali ke rumah di Cempaka Residence, Magelang. Dari suara telepon itu, Bharada E mendengar suara Brigadir J atau Nofriansyah Yoshua Hutabarat sedang bersitegang dengan Kuat Ma'ruf.

Sebelum kembali pulang, Putri menanyakan keberadaan Ricky. Akhirnya Richard menyerahkan ponselnya kepada Ricky untuk menjawab pertanyaan itu dan menerima perintah Putri untuk melerai Yosua dan Kuat. Sesampai di rumah Sambo di Magelang, Ricky langsung berbicara dua mata dengan Kuat.

Menurut Deolipa eks kuasa hukum Bharada E, berdasarkan keterangan yang diterimanya dari Bharada E cekcok terjadi lantaran Yosua menjaga Putri yang sedang sakit. Kemudian Kuat naik pitam karena memergoki Yosua sedang berduaan dengan istri bosnya.

"Ada satu hari Bu Putri sakit. Yang jaga Yosua. Tiba-tiba si Richard disuruh pulang karena ada cekcok," ujar Deolipa dikutip dari detikX, Selasa (16/8/2022).

Bripka Ricky menyita pistol Brigadir J. Baca Halaman Selanjutnya

Setelah itu, Ricky menyita senjata laras panjang dan pistol jenis HS-9 milik Yosua. Ricky dan Kuat melarang Yosua naik ke lantai dua, tempat kamar Putri berada. Yosua juga dituduh menjadi penyebab Putri sakit.

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkap Irjen Ferdy Sambo memberikan perintah kepada Bharada E untuk menembak Brigadir J.

"Tim khusus menemukan bahwa peristiwa yang terjadi adalah peristiwa penembakan terhadap Saudara J yang menyebabkan Saudara J meninggal dunia yang dilakukan oleh Saudara RE atas perintah Saudara FS," kata Sigit saat mengumumkan penetapan Irjen Ferdy Sambo sebagai tersangka, Selasa (9/9) lalu.

Selain memerintahkan Bharada E menembak Yoshua, Ferdy Sambo juga mengambil pistol Brigadir J lalu menembakkannya ke dinding, seolah-olah terjadi baku tembak antar anggota polisi.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Buntut Kasus AKP Dadang, Polri Bakal Evaluasi Penggunaan Senpi"
[Gambas:Video 20detik]
(astj/astj)


Hide Ads