Polisi telah menangkap tiga pelaku pembobol rekening bank asal Tulung Selapan, Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, yang merugikan seorang warga Jawa Barat sebesar Rp 250 juta. Polisi pun mengungkap modus sindikat itu beraksi.
"Mereka sebelum beraksi telah mempersiapkan sim card yang banyak yang ada kuotanya serta sejumlah HP, link phising dan rekening penampung hasil kejahatan," kata Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Sumsel Kompol Agus Prihadinika, Jumat (12/8/2022).
Setelah peralatan lengkap, katanya, para pelaku membagi tugas. Aksi itu kemudian diawali oleh salah satu pelaku yang mengirimkan pesan WhatsApp berisi banner atau spanduk pemberitahuan bahwa kenaikan tarif transfer antar bank, secara acak ke ratusan hingga ribuan nomor telepon dengan mengaku dari pihak bank.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Setelah ada korban merespon pesan WhatsApp tersebut, kemudian pelaku lain beraksi dengan cara menelpon korban via WhatsApp dengan mengaku sebagai petugas bank untuk memberikan informasi terkait kenaikan tarif transfer antar bank," katanya.
Selanjutnya,sambungnya, korban telah mendapat penjelasan memiliki dua pilihan menyetujui atau menolak kenaikan tarif tersebut. Korban kemudian diarahkan pelaku untuk mengkonfirmasi pilihan dengan mengklik link phising yang juga dikirimkan pelaku via pesan di WhatsApp.
"Korban kemudian menuruti perintah pelaku via telepon. Korban disuruh mengisi formulir di sana, dengan mencantumkan username, kata sandi mobile banking hingga kode OTP yang diterima," lanjutnya.
Setelah mendapat data privasi nasabah tersebut, lanjutnya, pelaku lainnya dengan cepat beraksi memindahkan uang di rekening korban ke rekening lain yang sudah disiapkan. Setelah itu, pelaku yang tadi menelepon akhirnya memutuskan panggilannya dengan korban.
"Uang korban yang sudah berada di rekening penampung milik pelaku kemudian di putar-putar dengan cara di transfer lagi ke sejumlah rekening bank lainnya untik menghilangkan jejak," terangnya.
Untuk bisa melakukan proses tersebut, para pelaku ternyata memiliki seorang guru. Guru para pelaku ini termasuk dalam tiga daftar pencarian orang (DPO) yang kini masih diburu polisi.
"Ada tiga pelaku lagi yang masih DPO, salah satunya yang mengajari keriga pelaku ini dan mempersiapkan link phising itu," jelasnya.
Sebelumnya, sebanyak tiga orang sindikat pembobol atau pelaku begal rekening bank asal Tulung Selapan, Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan ditangkap Polisi. Korban mengalami kerugian Rp 250 juta akibat kejadian itu.
"Hari ini kita menyampaikan bahwa kita menangkap ketiga pelaku atas kasus tersebut," kata Dirreskrimum Polda Sumsel Kombes M Anwar Reksowidjojo di Polda Sumsel, Kamis (11/8/2022)
Adapun identitas ketiga pelaku, Dwiki (21), Ripers (29) dan Aldo (23). Ketiga pelaku merupakan warga Desa Ujung Tanjung, Tulung Selapan, OKI.
Menurut polisi kejadian itu dialami korban bernama Darmawan, ketika berada Jalan Maribaya, Lembang, Bandung Barat, pada Rabu (6/7/2022) lalu sekitar pukul 12.48 WIB.
"Laporan awalnya dari Polda Jabar ya, kita dari Polda Sumsel diminta membantu," katanya.
Dari laporan tersebut, polisi pun melakukan penyelidikan. Ketika mengendus keberadaan pelaku Tim Gabungan dari Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Sumsel dipimpin Kasubdit Kompol Agus Prihadinika dan Kanit 5 AKP M Ikang Ade langsung bergerak memburu pelaku.
Para pelaku pun akhirnya ditangkap di kediamannya masing-masing tanpa perlawanan kemarin malam, Rabu (10/8) malam sekitar puku 21.00 WIB.
"Para pelaku sudah kita tangkap tanpa perlawanan. Mereka juga sudah mengakui perbuatannya," kata Anwar.
(dpw/dpw)