Keluarga Sebut Brigadir J Punya 4 HP, Tapi Semuanya Belum Ditemukan

Berita Nasional

Keluarga Sebut Brigadir J Punya 4 HP, Tapi Semuanya Belum Ditemukan

Tim detikNews - detikSumut
Senin, 18 Jul 2022 11:46 WIB
Kuasa hukum keluarga Brigadir Yoshua, Kamarudin Simanjuntak (sebelah kiri)
Kuasa hukum keluarga Brigadir Yoshua, Kamarudin Simanjuntak (sebelah kiri). (Foto: Azhar Bagas Ramadhan/detikcom)
Jakarta - Brigadir Yoshua Nofriansyah Hutabarat atau Brigadir J disebut memiliki tiga sampai empat handphone atau ponsel. Namun, usai insiden polisi tembak polisi di rumah dinas Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo, semua ponsel Brigadir J belum ditemukan.

"Handphone-nya almarhum (Brigadir Yoshua) ada tiga atau empat itu sampai sekarang belum ditemukan," kata kuasa hukum keluarga Brigadir Yoshua, Kamarudin Simanjuntak di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, dikutip dari detikNews, Senin (18/7/2022).

Terkait HP Brigadir J yang belum ditemukan, memang dipertanyakan pihak keluarga sejak jenazah Brigadir J dibawa ke Muaro Jambi, Sabtu (9/11) lalu. Menurut keluarga, banyak bukti yang tersimpan di ponsel Brigadir J untuk membuktikan kasus itu.

Hal itu juga menjadi bagian laporan keluarga kepada Bareskrim Polri terkait dugaan pembunuhan berencana terhadap Brigadir J.

Kamarudin mengatakan rencana laporan ini juga terkait adanya dugaan peretasan yang dialami keluarga Brigadir Yoshua. Selain itu, bukti-bukti video juga berupa bukti adanya sayatan di bagian tubuh Brigadir Yoshua juga akan diserahkan.

"Kemudian peretasan itu yaitu meretas atau menyadap orang tua almarhum ayah, ibunya berikut dengan adiknya," katanya.

"Ada bukti video, ada bukti berupa video, ada berupa bukti surat atau surat elektronik dari pihak keluarga," imbuhnya.

Diketahui, Brigadir Yoshua alias Brigadir J (sebelumnya ditulis Brigadir Yosua), tewas ditembak rekannya sendiri, Bharada E. Insiden polisi tembak polisi itu terjadi di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo, Jumat (8/7) lalu.

Pihak keluarga merasa banyak yang janggal atas kematian Brigadir J. Tudingan bahwa Brigadir Yoshua nekat masuk kamar dan melecehkan istri Ferdy Sambo dinilai janggal oleh keluarga. Apalagi sampai saat ini belum ada bukti soal tudingan itu.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo juga sudah membentuk tim khusus untuk mengusut tuntas kasus ini. Tim khusus ini dipimpin Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono.

Komnas HAM dan Kompolnas turut disertakan dalam tim khusus itu. Kapolri memastikan proses penyelidikan, penyidikan, hingga temuan terkait kasus itu akan disampaikan transparan dan periodik sehingga menjawab keraguan publik.


(dpw/dpw)


Hide Ads