Curhat Ibu Brigadir J, Anaknya Kerap Dibelikan Barang oleh Keluarga Ferdy Sambo

Jambi

Curhat Ibu Brigadir J, Anaknya Kerap Dibelikan Barang oleh Keluarga Ferdy Sambo

Tim detikSumut - detikSumut
Minggu, 17 Jul 2022 13:48 WIB
Rosti Simanjuntak saat meratapi jasad anaknya Brigadir Yoshua. (foto: istimewa)
Ibunda Brigadir J, Rosti Simanjuntak. (Foto: Istimewa)
Muaro Jambi -

Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat alias Brigadir J diperlakukan dengan sangat baik oleh keluarga Irjen Ferdy Sambo. Makanya, kematian Brigadir Yoshua usai ditembak di rumah Ferdy Sambo, menjadi pukulan berat bagi keluarga.

Adalah Ibunda Brigadir J, Rosti Simanjuntak yang mengungkap semua itu. Sembari meratapi kepergian ananknya, dia menyebut bahwa Yoshua kerap dibelikan barang- barang oleh keluarga atasannya itu.

Kenangan itu diceritakan Rosti, saat meratapi jasad anaknya yang berada di dalam peti jenazah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Momen itu kemudian diabadikan oleh Rohani Simanjuntak, adik Rosti. Rohani membagikan momen itu melalui fitur siaran langsung di akun Facebooknya, pada 11 Juli 2022. Rosti berbicara menggunakan bahasa Batak.

"Sampai diceritakan anakku ini lucu. Kawannya selalu milih yang mahal- mahal, tapi ini selalu milih yang sedang-sedang," ujar Rosti seperti dilihat detikSumut, Jumat (15/7/2022).

ADVERTISEMENT

Narasi yang ditulis sudah disesuaikan dari bahasa Batak ke bahasa Indonesia. Rohani juga telah mengizinkan detikSumut untuk mengutip konten dari video itu.

Rosti pun khawatir kebaikan dan kesederhanaan anaknya itu membuat teman-temannya yang lain cemburu. Sebab, Ferdy Sambo keluarga menjadi sayang dan perhatian kepada anak sulungnya itu.

"Tapi kenapa lah sampai tersiksa anakku tersayang ini. Yang bagaimananya orang jahat itu anakku sayang," katanya.

"Aih sebentar lagi lah kuantarkan anakku ini. Kemarin nggak ada lagi suaraku. Padahal sudah pulang dia ke pelukanku. Tapi sekarang dia tidak bisa lagi bersuara. Yang bagaimananya anakku, sakit kali kau tahan anakku sayang. Seperti apanya sakitnya anakku. Apalah yang ada di benak si iblis itu. Si jahat itu mencelakai anakku. Padahal anakku selalu berbuat yang bagus. Cemburunya aku atas perbuatannya ini ke semua di rumah itu," katanya.

Dia pun pernah menasehati anaknya bahwa perbuatan baiknya itu akan menimbulkan kecemburuan. Sehingga akan ada orang yang tidak suka.

"Kubilang di sini baik-baik kau nak. Hati hati kau anakku, biasanya orang kalau meraih sesuatu yang terbaik banyak manusia yang jahat. Itunya kubilang nak. Di mana mana si jahat siap mengintai. Cuma itunya pesanku ke kalian berdua sejak merantau ke Jakarta. Terusnya kuberikan saran ke kalian," ungkapnya.

Diketahui, Brigadir Yoshua alias Brigadir J (sebelumnya ditulis Brigadir Yosua), tewas ditembak rekannya sendiri, Bharada E. Insiden polisi tembak polisi itu terjadi di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo, Jumat (8/7) lalu.

Pihak keluarga merasa banyak yang janggal atas kematian Brigadir J. Tudingan bahwa Brigadir Yoshua nekat masuk kamar dan melecehkan istri Ferdy Sambo dinilai pihak janggal oleh keluarga. Apalagi sampai saat ini belum ada bukti soal tudingan itu.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo juga sudah membentuk tim khusus untuk mengusut tuntas kasus ini. Tim khusus ini dipimpin Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono.

Komnas HAM dan Kompolnas turut disertakan dalam tim khusus itu. Kapolri memastikan proses penyelidikan, penyidikan, hingga temuan terkait kasus itu akan disampaikan transparan dan periodik sehingga menjawab keraguan publik.




(astj/dpw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads