Kabar disanderanya rektor kampus swasta itu membuat heboh dan viral di media sosial. Polisi dan petugas keamanan kampus bahkan berjaga di depan pintu masuk perguruan tinggi itu.
Pantauan detikSumut di lokasi, Kamis (14/7/202), petugas keamanan dan polisi masih berjaga dan hilir mudik di sekitar areal kampus di Jalan ZA Pagar Alam, Kedaton, Bandar Lampung.
Belakangan diketahui, kabar tersebut ternyata palsu. Willem sendiri yang menyebarkan berita bohong itu lantaran tak terima dipecat pihak yayasan.
"Bohong itu, nggak benar adanya penyanderaan rektor. Itu ruangan rektor terbuka dan tidak di kunci jadi bebas kemana saja," ujar salah seorang perwakilan kampus, Bambang Setiawan.
Dia melanjutkan bahwa yang sebenarnya terjadi adalah rektor tidak terima dipecat oleh pihak yayasan.
"Secara sah hari ini rektor dinonaktifkan. Namun kami tidak bisa paparkan perihal apa yang menjadi pertimbangan penghentian oleh pihak yayasan karena itu masalah internal," katanya.
Kapolsek Kedaton, Kompol Atang mengungkapkan, pihaknya sempat menerjunkan sejumlah personel untuk melalukan pengamanan di kampus itu, agar situasi tetap kondusif.
"Rupanya nggak benar itu. Tadi kami sudah cek ke dalam dan nggak ada itu penyanderaan," terangnya.
Dia mengatakan, sebelumnya kuasa hukum rektor sempat memberi informasi dan meminta bantuan kepada polisi. Makanya polisi berjaga di sana.
"Tadi kuasa hukum (rektor) datang ke kantor minta bantuan. Rupanya ini ada kesalahpahaman di internal mereka," ujarnya.
(dpw/dpw)