Eksekusi Bangunan Kafe di Medan Ricuh, Aktivis Demo Polrestabes Medan

Eksekusi Bangunan Kafe di Medan Ricuh, Aktivis Demo Polrestabes Medan

Goklas Wisely - detikSumut
Rabu, 13 Jul 2022 15:38 WIB
Massa bentrok dengan polisi saat eksekusi eksekusi DCaldera Coffee di Medan.
Bentrok warga dengan polisi di depan bangunan Caldera Coffee. (Foto: Goklas Wisely/detikSumut)
Medan -

Puluhan aktivis dari berbagai elemen di Medan berunjuk rasa di depan Mapolrestabes Medan. Mereka menuntut agar rekan mereka yang ditahan polisi saat proses eksekusi bangunan D'Caldera Coffee di Jalan Sisingamangajara dibebaskan.

Pantauan detikSumut di lokasi, Rabu (13/7/2022), massa aksi berunjuk rasa sekitar pukul 14.20 WIB. Puluhan aktivis ini berorasi di depan gerbang masuk pintu masuk Mapolrestabes Medan. Mereka membawa bendera biru dan merah putih serta pengeras suara.

"Kita di sini meminta agar polisi segera membebaskan 33 aktivis yang ditangkap saat bentrok eksekusi di Jalan Sisingamangaraja," kata salah satu peserta aksi, Sri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita akan tetap di sini sampai mereka keluar dari Polrestabes Medan. Kita juga akan membawa massa yang lebih besar lagi," tambahnya.

Tak lama, pihak kepolisian pun menghampiri massa aksi. Pihak kepolisian meminta agar perwakilan massa aksi untuk masuk membicarakan persoalan tersebut.

ADVERTISEMENT

Sebelumnya diberitakan, proses eksekusi bangunan kafe di Jalan Sisingamangaraja Medan, Sumatera Utara (Sumut) berujung ricuh. Sejumlah warga yang menolak eksekusi terluka karena bentrok dengan polisi.

Pantauan detikSumut di lokasi, Rabu (13/7/2022), bentrok massa dengan polisi pecah pada pukul 09.30 WIB. Bentrok pecah tepat usai pihak Pengadilan Negeri (PN) Medan membacakan perintah eksekusi di seberang jalan melalui mobil komando polisi.

Sontak, para massa aksi langsung memperkuat barisan untuk menghadap petugas masuk ke dalam kafe tersebut. Akan tetapi, petugas kepolisian yang juga telah berbaris mengenakan tameng turut mendesak massa untuk mundur.

Bentrok tidak dapat terhindarkan. Massa terlibat saling dorong dengan polisi. Satu per satu massa aksi ditarik oleh keluar dari barisan dan dimasukkan ke mobil polisi. Beberapa dari mereka dipiting.

Tangisan seorang anak kecil juga terdengar akibat kejadian bentrok yang terjadi. Bahkan ada beberapa pemuda yang mengalami luka di bagian wajah.

Bentrok terjadi sekitar 30 menit. Puluhan massa yang menolak eksekusi telah diangkut dengan mobil tim pemburu preman dan dibawa ke kantor kepolisian. Selanjutnya pihak kepolisian sampai saat ini masih mengeluarkan seluruh barang-barang dari dalam Caldera Coffee untuk pengosongan.

Bangunan kafe itu sendiri sering dijadikan tempat berkumpul para aktivis dan pekerja kreatif di Medan. Rumah Karya Indonesia (RKI) jadi salah satu organisasi yang menjadikan tempat itu sebagai tempat diskusi rutin.




(dpw/dpw)


Hide Ads