5 Tembakan Bharada E Bikin 7 Luka di Tubuh Brigadir Yosua

Round-Up

5 Tembakan Bharada E Bikin 7 Luka di Tubuh Brigadir Yosua

Tim detikSumut - detikSumut
Rabu, 13 Jul 2022 05:05 WIB
Keluarga mengelilingi jenazah Brigadir Yosua yang ditembak rekannya sendiri.
Foto: Istimewa
Jambi - Brigadir J atau Nopriansyah Yosua Hutabarat (Brigadir J) terlibat baku tembak dengan Bharada E di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo. Brigadir J tewas dalam insiden tersebut.

Dikutip dari detikNews, ada belasan tembakan dalam peristiwa yang terjadi pada Jumat (8/7/2022), sekitar pukul 17.00 WIB itu. Tujuh tembakan dilepaskan Brigadir J dan dibalas lima tembakan Bharada E.

Hasil autopsi sementara, Brigadir J mengalami tujuh luka tembakan. Sementara Bharada E sama sekali tak terkena tembakan.

Karo Penmas Divhumas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan menyebut Bharada E berada di posisi lebih tinggi dalam insiden baku tembak tersebut.

"Tidak ada (kena tembak), kan posisi dia lebih tinggi dan dia posisinya dalam keadaan yang terlindungi," kata Ramadhan kepada wartawan, Selasa (12/7).

Baku tembak itu terjadi dalam jarak yang relatif dekat. Baku tembak bermula saat Brigadir J masuk ke kamar pribadi Irjen Ferdy Sambo.

Di dalam kamar tersebut, ada istri Irjen Ferdy yang sedang beristirahat. Brigadir J lalu disebut melakukan pelecehan dan menodongkan pistol ke istri Irjen Ferdy.

Istri Irjen Ferdy sempat berteriak hingga terdengar Bharada E yang ada di lantai atas rumah. Bharada E lalu pergi menuju arah teriakan istri Irjen Ferdy.

Bharada E sempat bertanya soal apa yang terjadi hingga istri Kadiv Propam berteriak. Namun Brigadir J lalu melepaskan tembakan ke arah Bharada E hingga kemudian terjadi baku tembak.

"Kemudian, mendengar teriakan dari ibu, maka Bharada E, yang saat itu berada di lantai atas, menghampiri dari atas tangga yang jaraknya dari Brigadir J itu kurang lebih 10 meter," kata Ramadhan.

"Bertanya ada apa? Namun direspons dengan tembakan yang dilakukan Brigadir J. Akibat tembakan tersebut terjadilah saling tembak dan berakibat Brigadir J meninggal dunia," tambahnya.

Diketahui, Brigadir J adalah anggota Bareskrim yang ditugaskan sebagai sopir dinas istri Kadiv Propam. Sementara Bharada E bertugas sebagai pengawal Kadiv Propam.

Lima tembakan yang dilepaskan Bharada E menimbulkan tujuh luka di tubuh Brigadir J. Polisi mengungkapkan soal kondisi luka tersebut berdasarkan hasil autopsi awal.

Pernyataan Lengkap Kapolri Bentuk Tim Khusus Usut Polisi Tembak Polisi.

"Dari hasil autopsi tersebut, disampaikan bahwa ada tujuh luka tembak masuk dan enam luka tembak keluar dan satu proyektil bersarang di dada," ujar Kapolres Jaksel Kombes Budhi Herdi Susianto di kantornya, Selasa (12/7).

Sementara pihak keluarga menduga banyak hal janggal yang ditutupi dibalik kematian Yosua. Tewasnya Brigadir Yoshua ini dinilai keluarga ada yang janggal bukan hanya sekedar luka tembak, namun ada beberapa memar seperti bekas dianiaya.

"Yang kami periksa, ini belum keseluruhan punggung dan kaki ya. Ini yang kami lihat itu ada di dada agak ke kanan atau bahu kanan, terus kami tanyakan juga kok dimata ada seperti (bekas sayatan) pisau sangkur. Tetapi dari pihak penyidik katanya itu kena dari gimana ya tembakan yang kena mata itu goresan dari peluru jadi tidak ada pakai pisau atau benda tajam katanya," kata kakak kandung Brigadir Yoshua, Yuni Hutabarat ketika dikonfirmasi detikSumut, Selasa (12/7/2022).

Yuni juga menyebutkan, luka yang dinilai janggal pihak keluarga itu bukan hanya di bagian dada dan muka saja, melainkan ada luka juga di bagian hidung lalu ada pula luka lebam seperti dianiaya.

"Di hidungnya itu seperti luka tembakan, dan ternyata kami tanyakan luka apa dari penyidik mengatakan juga bekas peluru juga. Terus ada banyak luka lebam seperti dianiaya gitu," ujar Yuni.

Saat jenazah Brigadir Yoshua diterima pihak keluarga, rahang almarhum sedikit bergeser. Pipi kanannya juga terlihat bengkak.

"Kami melihat rahangnya saja bergeser ya, terus pipi sebelah kanannya itu juga bengkak seperti kena dihantam. Matanya agak lebam, perutnya juga itu kiri kanan biru, terus mereka juga menjelaskan bagian-bagian tersebut, di tangannya juga ada, jari kelingking dan jari manisnya ini seperti patah katanya juga seperti goresan peluru sampai kelihatan tulangnya sih. Tetapi mereka tidak menjelaskan kondisi yang di kaki," sebut Yuni.

Pertanyaan kondisi yang di kaki sebelah kanan Yoshua dianggap agak berbeda seperti patah lantaran dipegang agak bengkok.

"Kami kira itu akibat perjalanan jauh ya bengkok itu, saya raba ternyata kaki tulangnya itu memang patah," ucap Yuni menceritakan.

Bagi keluarga, Brigadir Yosua adalah sosok anak yang baik. Dia anak kedua dari empat bersaudara. Dia bahkan tidak ingin merepotkan orang tua atau keluarganya saat dia dalam kondisi sulit. Dia tak ingin orang tuanya khawatir.

"Dia ini sosok yang tidak pernah mau memberitahu kondisi kesusahannya," terang Yuni.

Yuni juga menceritakan sebelum ada kabar tewasnya adik kandungnya tersebut bahwa pada Jumat pagi (8/7) kondisi adik kandungnya masih dalam keadaan baik. Apalagi adiknya itu juga masih merespons grup WhatsApp keluarga mereka.

Yuni hanya berharap, kasus tewasnya adiknya itu dapat diselesaikan dengan baik dan diproses dengan secara baik agar bisa jelas semua persoalannya.


(bpa/bpa)


Hide Ads