Kakak Brigadir J atau Nofriansyah Yoshua Hutabarat, Yuni Hutabarat, menyebut adiknya sempat chat di grup keluarga sebelum insiden baku tembak di rumah dinas Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo di Jakarta. Berikut ini ceritanya.
"Hari Jumat itu, jam 10 pagi, kami kan ada grup keluarga. Kami perjalanan ke Medan untuk ziarah dan liburan. Dia sempat komen, asyik sekali," kata Yuni, Selasa (12/7/2022).
Jumat adalah hari terjadinya baku tembak antara Yosua dan Bharada E. Polisi menyebut kejadiannya pada pukul 17.00 WIB.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jam 12 kami berfoto, dia komen lagi, bilang lagi perjalanan dari Magelang ke Jakarta. Sampai Jakarta jam 5, kami lihat di WA-nya juga, terakhir terlihat jam 5 sore," urai Yuni sambil menyebut tak ada hal janggal dalam komunikasi terakhir Yoshua ke keluarga.
Selanjutnya, Sabtu (9/9) pagi, keluarga mendapat kabar Yoshua tewas dalam baku tembak. Jenazah diterbangkan dan dimakamkan di Jambi pada hari itu juga.
Mabes Polri menyatakan baku tembak terjadi saat Brigadir J masuk ke kamar pribadi Kadiv Propam. Saat itu, istri Irjen Ferdy Sambo sedang beristirahat usai perjalanan dari Magelang. Brigadir J disebut melakukan pelecehan dan menodongkan pistol ke kepala istri Irjen Ferdy Sambo.
"Sontak ketika Ibu Kadiv Propam berteriak dan berteriak minta tolong. Akibat teriakan tersebut, Brigadir J panik dan keluar dari kamar," kata Karo Penmas Mabes Polri Brigjen Ahmad Ramadhan dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (11/7/2022).
Teriakan dari istri Irjen Ferdy Sambo didengar oleh Bharada E yang kemudian bergegas menghampiri. Bharada E disebut melihat Brigadir J dari atas tangga. Terjadi baku tembak yang mengakibatkan Yoshua meninggal di tempat.
Brigadir J tewas dengan 7 luka tembak. Luka tersebut bersumber dari 5 tembakan Bharada E. Satu tembakan menembus tubuh Brigadir J. Sementara Bharada E tak kena tembakan.
(astj/astj)