Seorang petani wanita di Simalingkar, Deli Serdang, Sumatera Utara, bernama Erni meninggal dunia saat mereka melakukan aksi menolak pembangunan perumahan. Warga yang juga rekan Erni sesama petani mengatakan peristiwa itu berawal saat mereka berusaha menahan aktivitas buldozer.
"Jadi kami sempat berkumpul dahulu di pondok FKTL ini. Lalu, secara bersama - sama melangkah ke lokasi. Para petani perempuan pun bergerak untuk berusaha menghentikan aktivitas buldoser itu," kata seorang warga bernama Timbung Aritonang, Sabtu (25/6/2022).
Timbung mengatakan mereka melakukan penolakan aktivitas pembangunan karena lahan itu masih dalam sengketa yang menunggu keputusan pengadilan. Saat itu, kata Timbung, sempat terjadi aksi saling dorong antara petani dengan sejumlah petugas keamanan yang berjaga di sekitar lokasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena seharusnya menunggu keputusan pemerintah dulu. Nah, itu sudah coba dijelaskan tapi pihak sana tidak mau mendengar, makanya terjadi kontak fisik dorong - dorongan. Memang pukulan tidak ada. Saat itu kami diperhadapkan pada Sabhara dan preman," ucapnya.
Timbung mengatakan saat aksi saling dorong itu ada warga yang tersungkur. Erni (petani yang meninggal) melihat ada rekannya tersungkur, ikut terjatuh dan pingsan.
Petani lain yang berada di lokasi kemudian membawa Erni yang pingsan ke posko mereka. Setelah itu Erni kemudian dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan.
"Sesampainya di RSUP Adam Malik, Erni dimasukkan ke ruang IGD. Sekitar 15 menit, dokter menyampaikan kepada kami Erni sudah meninggal dunia. Di situ kami sangat sedih dan semacam tidak terima atas kenyataan ini," jelas Timbung.
Sebelumnya diberitakan, sejumlah video saat terjadi keributan antara petani dan sejumlah petugas keamanan di lahan itu viral. Dalam video pertama terlihat petani cekcok dengan petugas kepolisian.
Dalam video kedua terlihat terjadi aksi mengejar buldoser yang dilakukan para petani. Dan di video yang ketiga terlihat seorang petani wanita sedang mendapatkan pertolongan karena pingsan. Erni kemudian disebut meninggal dunia.
Polsek Pancur Batu sebut petani jagung Erni Br Pinem yang meninggal dunia itu karena kelelahan setelah turut melakukan aksi menolak aktivitas buldoser di Dusun III Bekala, Desa Simalingkar A, Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang.
"Erni meninggal karena kelelahan atau lemas setelah aktif ikut menolak aktivitas buldoser saat itu," kata Kapolsek Pancur Batu, Kompol Suriyanto Ginting saat dikonfirmasi.
Suriyanto tidak menyangkal bahwa saat itu ada anggota Sabhara yang berada di lokasi. Akan tetapi, Suriyanto membantah bahwa sempat terjadi kontak fisik dengan pihak Sabhara.
"Informasi yang kami dapat, para petani itu cuma ngejar bolak balik ngejar aktivitas buldoser. Tidak ada kontak fisik sama sekali apalagi dorong-dorongan dengan Sabhara. Karena bolak balik itu mereka ya kecapean," ucap Suriyanto.
(afb/afb)