Seorang wanita berinisial RRL (34) diduga menjadi korban malpraktik di Rumah Sakit Metta Medika Kota Sibolga. Bahkan wanita tersebut mengaku sempat tidak bisa pipis atau buang air kecil usai menjalani operasi.
Kuasa hukum RRL, Johari Damanik mengatakan kasus ini bermula ketika RRL yang merupakan warga Sorkam Tapanuli Tengah ingin menjalani operasi caesar di rumah sakit tersebut.
"Tanggal 9 April dia melakukan USG di RS Metta Medika yang ditangani oleh dr. Jams dan dijadwalkan lahir menurut hitungan medis di tanggal 23 April," kata Johari kepada detikSumut, Sabtu (18/6/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian ketika tanggal 23 tersebut, mereka kembali datang ke RS Metta Medika untuk melakukan persalinan dengan operasi. Namun saat operasi tersebut terjadi pendarahan hebat, suami dikasih pilihan oleh dokternya untuk melakukan pengangkatan rahim atau tidak.
"Suami dikasih pilihan, mengangkat rahim atau tidak, jika rahim tidak diangkat maka pendarahan akan terus berkelanjutan, dan pada akhirnya suaminya menyetujui,"jelasnya.
elang beberapa menit kemudian, suami pasien dipanggil kembali oleh dokter. Dokter tersebut mengatakan bahwa pasien sedang kritis dan membutuhkan darah B+ sebanyak empat kantong. Pihak rumah sakit tidak menyiapkan terlebih dahulu kantong darah saat melakukan operasi.
"Akhirnya keluarga mengupayakan empat kantong darah tersebut dan dapat. Yang kami pertanyakan kenapa sebelum operasi tidak diantisipasi kian stock darah? setelah pasien dinyatakan kritis baru di cari stock darah?," ungkap Johari.
Pasca operasi, pasien tidak bisa buang air kecil. Di hari pertama pasca operasi masih bisa, namun di hari kedua sampai ke lima, pasien tidak bisa buang air kecil, sehingga perutnya membengkak. Ketika di USG pihak rumah sakit beralasan bahwa pasien mengalami gangguan ginjal akibat pendarahan hebat.
"Setelah beberapa hari tidak bisa (buang air kecil), dilakukan USG olek dokter Jams, sehingga dia katakan si pasien ini mengalami gangguan ginjal, dikarenakan pasien mengalami pendarahan hebat," sebutnya.
Akhirnya pasien dirujuk ke RS Mitra Sejati di Medan pada tanggal 27 April, dengan tujuan konsultasi ginjal dan cuci darah. Setelah dicek oleh dokter, dia menyebutkan bahwa pasien tidak mengalami gangguan ginjal. Sehingga dia meminta keluarga untuk membawa pasien ke RS. Adam Malik.
"Dokter Sabar mengatakan pasien tidak mengalami gangguan ginjal, dan merasa kecewa terhadap isi dan bunyi rujukan pasien, karena tidak menjelaskan kondisi pasien yang sebenarnya. Pukul 22.15 WIB pasien disarankan untuk dirujuk kembali ke RS Adam Malik, dan keluarga menyetujuinya," ungkapnya.
Di RS Adam Malik Baru Diketahui RRL Tidak Bisa Pipis Karena Kantong Kemih Terjahit. Baca halaman selanjutnya:
Setelah di RS Adam Malik baru ketahuan bahwa saluran kantong kemih terjahit atau terjepit saat melakukan operasi dulu. Hal itu diketahui setelah dilakukan ronsen foto torak. Sehingga perlu dilakukan cuci darah untuk menormalkan fungsi ginjal agar bisa dilakukan tindakan lebih lanjut.
"Diadakan ronsen foto torak untuk diambil tindakan, dan ada kemungkinan saluran kantong kemih terjahit atau terjepit, sebelum di ambil tindakan lebih lanjut pihak dokter di Adam Malik yang menangani pasien menganjurkan untuk cuci darah sebanyak dua kali, untuk menormalkan fungsi ginjal agar bisa dilakukan tindakan selanjutnya," jelasnya.
Pada tanggal 1 Mei, pasien akhirnya dioperasi untuk membuka saluran kencing yang terjepit. Pihak keluarga diminta menyiapkan dua kantong darah sebelum dilakukan operasi.
"Tangal 1 Mei pasien dioperasi yang kedua di RS Adam Malik, untuk membuka saluran kencing yang terjepit, sebelum dilakukan operasi keluarga disuruh menyiapkan dua kantong darah,"ucapnya.
Setelah operasi, kondisi pasien berangsur-angsur pulih. Dia menyebutkan total darah yang mereka gunakan sebanyak 21 kantong, dua di Metta Medika dan 16 di Adam Malik.
detikSumut sudah mencoba meminta keterangan dan klarifikasi kepada Rumah Sakit Metta Medika. Namun, sampai berita ini dinaikkan belum ada jawaban dari pihak rumah sakit.
Simak Video "Video: Heboh Oknum Polisi Palak Pemotor Wanita, Ini Kata Polrestabes Medan"
[Gambas:Video 20detik]
(astj/astj)