TNI AL Tangkap Kapal Nelayan Bawa PMI Ilegal di Asahan

TNI AL Tangkap Kapal Nelayan Bawa PMI Ilegal di Asahan

Perdana Ramadhan - detikSumut
Sabtu, 04 Jun 2022 06:29 WIB
TNI AL menangkap kapal nelayan bawa PMI ilegal di Asahan
TNI AL menangkap kapal nelayan bawa PMI ilegal di Asahan (istimewa)
Asahan -

Prajurit TNI Angkatan Laut (AL) mengamankan sebuah kapal nelayan yang ditumpangi dua orang pekerja migran Indonesia (PMI) ilegal tanpa dokumen. PMI ini melakukan perjalanan dari Selangor Malaysia menuju perairan Asahan, Sumatera Utara.

Kapal nelayan yang diamankan bernama KM. Berkah GT12. Personel TNI AL yang melakukan patroli laut Selat Malaka di atas kapal perang KRI Beladau 643 mendapati kapal nelayan mencurigakan itu melaju pada Jumat (3/6/2022) dini hari tanpa menggunakan lampu.

"Karena kapal ini mencurigakan patroli laut KRI Beladau 643, dipimpin Mayor Laut (P) Nana Suryana Idris, kemudian melakukan pengejaran terhadap kapal nelayan ini dan memberhentikannya. Kemudian dilakukan pemeriksaan terhadap muatan kapal ditemukan dua orang PMI ilegal," kata Komandan Pangkalan TNI AL Tanjungbalai Asahan (TBA) Letkol Laut (P) Aan Prana Tuah Sebayang, kepada wartawan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah diamankan, terungkap identitas kedua PMI itu seorang pria dan wanita yakni atas nama Leni Ikawati (37) warga Perdagangan Simalungun dan Surip Abadi Projo (20) warga Sei Kepayang Timur Asahan.

Tak hanya itu, turut diamankan juga nahkoda kapal berinisial R (42), dan dua anak buah kapal (ABK) yakni S (40) dan B (34).

ADVERTISEMENT

"Saat ini kapal nelayan bersama tiga orang ABK dan 2 PMI masih kita amankan di pangkalan Lanal Tanjungbalai - Asahan untuk proses lebih lanjut," terang Aan.

Untuk diketahui, perjalanan PMI ilegal dari dan menuju Malaysia dengan menumpangi kapal - kapal nelayan memang bukanlah modus baru dalam perjalanan tindak pidana penyelundupan orang (TPPO) di wilayah Asahan - Tanjungbalai. Panjangnya garis pantai dan perairan Asahan dilengkapi dengan banyaknya pelabuhan tikus nelayan membuat jalur ini menjadi favorit dan tujuan para pekerja migran agar bisa ke luar negeri, bekerja melalui jalur tak resmi.

Padahal, perjalanan menggunakan kapal nelayan mengarungi selat Malaka agar sampai di Malaysia itu penuh resiko dengan menghadapi gelombang ombak serta cuaca tak menentu.

Salah satu faktor tingginya minat masyarakat untuk melakukan perjalanan ilegal ini dikarenakan hingga saat ini pelabuhan penumpang Teluk Nibung yang melayani rute domestik Asahan - Portklang Malaysia belum juga beroperasi sejak awal pandemi COVID-19.




(afb/afb)


Hide Ads