Briptu Khairul menderita luka tembak di pinggul belakang hingga tembus ke bagian usus usai ikut serta menangkap dua bandar narkoba di Musi Rawas, Sumatera Selatan. 12 gram sabu salah satu bukti yang disita dalam penangkapan tersebut, sebelum akhirnya Briptu Khairul terkena tembakan.
Kapolres Musi Rawas AKBP Achmad Gusti Hartono mengatakan, sabu seberat 12,49 gram itu terkemas dalam tujuh paket plastik kecil dan 32 paket plastik mungil. Semuanya disita petugas saat melakukan penggerebekan.
Selain sabu, di lokasi yang sama polisi juga menemukan setengah butir pil ekstasi berwarna biru seberat 0,41 gram.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dari penggerebekan terhadap kedua tersangka, anggota menemukan BB (barang bukti), ada sabu 12 gram dan ada juga ekstasi," kata Gusti kepada detikSumut, Sabtu (21/5).
Polisi juga turut menyita sejumlah barang bukti lainnya, sebuah timbangan digital, sebuah botol alat hisap sabu (bong), tiga korek api, tiga kompor bong, lima pirek kaca, sebuah sekop plastik sabu, sekantong plastik klip kosong, sebuah dompet dan sebuah tas pinggang.
"Iya benar, selain sabu dan ekstasi itu ada juga barang bukti lainnya yang kita sita seperti timbangan dan lain sebagainya," ujarnya.
Diketahui, Briptu Khairul Candra, personel Satres Narkoba Polres Musi Rawas, Sumatera Selatan itu ditembak usai menangkap dua bandar narkoba di Desa Bingin Janggut, Muara Kelingi, Kamis (19/5) sore.
Kapolres Musi Rawas AKBP Achmad Gusti Hartono menjelaskan detik-detik Briptu Khairul ditembak. "Sebelum penembakan itu terjadi, anggota kita baru saja menangkap dua orang bandar narkoba di desa tersebut," kata Gusti kepada detikSumut, Jumat (20/5/2022).
Menurut Gusti, saat penangkapan polisi menemukan barang bukti seperti sabu, ekstasi. Kedua bandar yang ditangkap itu pun telah berstatus tersangka.
Setelah berhasil ditangkap, kata dia, kedua bandar itu akan dibawa ke Mapolres Musi Rawas. Gusti mengatakan banyak warga sekitar menyaksikan ketika kedua bandar tersebut akan dibawa. Kemudian tiba-tiba seorang pria melepaskan tembakan ke arah Briptu Khairul.
"Saat proses membawa tersangka keluar dari TKP itu, itu masyarakat ramai. Kemudian ada salah satu pria tiba-tiba menembak dari bawah rumah," ungkap dia..
Briptu Khairul yang terkena tembakan saat kejadian, langsung di larikan ke RS di Lubuklinggau. Dia akhirnya harus dirujuk ke RS di Palembang dikarenakan adanya keterbatasan peralatan dalam melakukan operasi.
Di mana menurutnya, Briptu Khairul mengalami luka tembak di pinggul belakang hingga tembus dan mengenai bagian organ usus.
"Karena peralatan di Linggau itu nggak lengkap, tidak bisa operasi sampai ke bagian usus itu," jelasnya.
(astj/astj)