Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Utara (Sumut) menyatakan telah selesai melakukan pemeriksaan atas kematian mahasiswi Universitas Sumatera Utara (USU) bernama Mahira Dinabila (19). Selanjutnya pihak kepolisian akan melakukan gelar perkara atas kematian janggal yang diduga bunuh diri tersebut.
"Sudah selesai, pemeriksaan sudah lengkap," kata Dirkrimum Polda Sumut Kombes Sumaryono, di Mapolda Sumut, Selasa (12/9/2023).
Polda Sumut telah merampungkan pemeriksaan kasus Mahira Dinabila namun, Sumaryono belum bisa memerinci hasil pemeriksaan kasus tersebut. Dia mengatakan hasil itu nanti akan disampaikan setelah pihaknya melakukan gelar perkara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nanti kita baru rilis, tinggal nunggu waktu untuk digelarkan," ujarnya.
Perwira menengah Polri itu mengatakan seluruh pihak yang telah diperiksa nantinya akan dihadirkan dalam gelar perkara itu. Termasuk keluarga Mahira.
"Seluruh pihak yang sudah kita periksa, itu nanti dihadirkan. Jadi, dari pihak keluarga korban, saksi-saksi, bukti-bukti, hingga saksi ahli kita hadirkan" jelasnya.
Sebelumnya, Kapolrestabes Medan Kombes Valentino Alfa Tatareda mengatakan pihaknya telah mengecek handphone milik Mahira untuk mendapatkan sejumlah petunjuk.
Diketahui, Mahira sempat memesan racun potas melalui salah satu aplikasi jasa pengiriman online.
"Keterangan petunjuk sudah dilakukan. Bahwa pemesanan lewat salah satu aplikator yang sudah kita periksa di sana, bahwa benar-benar memang almarhumah ini memesan," kata Valentino, Rabu (14/6).
"Lalu pengirimannya di Bogor juga sudah kita cek betul-betul mengirim ke almarhumah. Yang dipesan racun potas," tambahnya.
Namun, Valentino tidak merinci kapan pemesanan itu dilakukan. Ia menjelaskan didapati pula jejak digital bahwa Mahira sempat mem-browsing cara bunuh diri melalui handphonenya. Sehingga, pihaknya masih menduga Mahira bunuh diri.
Mahira ditemukan tewas di dalam rumahnya, Komplek Rivera, Kota Medan pada Kamis (4/5). Mahira tergeletak di dapur rumahnya. Kondisi rumahnya saat itu terkunci dan lampunya padam.
Ayah kandung Mahira bernama Pariono mengungkapkan ada beberapa hal janggal saat anaknya ditemukan tewas. Misalnya, soal geliat ayah tiri Mahira berinisial M yang tampak pucat dan tergesa-gesa meminta agar Mahira dimakamkan.
Kemudian, terkait surat wasiat yang tulisan dan bahasanya berbeda dengan tulisan dan bahasa yang digunakan Mahira. Selain itu, terkait dugaan awal Mahira bunuh diri karena meminum racun serangga hingga pernyataan-pernyataan M yang menurutnya mencurigakan.
Artikel ini ditulis Evelyn Shinta Situmorang, peserta program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detik.com
(bpa/bpa)