Terletak di Aceh, Samudera Pasai merupakan kerajaan Islam pertama yang berdiri di Indonesia. Mengutip dari situs resmi milik Pemerintah Aceh, Kerajaan Samudera Pasai didirikan oleh Meurah Silu pada tahun 1267 M silam.
Sebagai kerajaan Islam pertama, Samudera Pasai diyakini menjadi pusat perdagangan sekaligus pusat dari perkembangan agama Islam. Tidak heran, sejumlah peninggalan dari Kerajaan Samudera Pasai menjadi sorotan para peneliti.
Berikut ini detikSumut telah merangkum beberapa daftar peninggalan dari Kerajaan Samudera Pasai. Simak ya detikers!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Makam Raja-raja
Bukti-bukti arkeologis dari berdirinya Kerajaan Samudera Pasai bisa dilihat dari penemuan makam raja-raja yang berada di Kampung Geudong, Aceh Utara. Salah satunya adalah makam Sultan Malik al-Saleh yang merupakan raja pertama yang memimpin Samudera Pasai.
Sebagai informasi, Malik al-Saleh merupakan nama baru Meurah Silu setelah ia masuk Islam. Mengutip dari laman Pemerintah Aceh, ia tercatat sebagai sultan Islam pertama di Indonesia yang berkuasa lebih kurang 29 tahun (1297-1326 M).
Dirham (Mata Uang Emas)
Terdapat penemuan artefak-artefak peninggalan pada zaman pemerintahan Samudra Pasai. Salah satunya berupa alat tukar (mata uang) dirham emas.
Mengutip dari artikel ilmiah bertajuk "Sejarah Uang Dirham Kesultanan Samudera Pasai: Kontribusi terhadap Peradaban Islam di Indonesia" oleh Ahmad Shihabuddin dan Ellya Roza, banyak mata uang emas ditemukan di Situs Cot Astana, Aceh Utara, yang diperkirakan berasal dari Samudera Pasai (abad ke 13-16).
Dirham yang berasal dari Kerajaan Pasai umumnya memiliki bentuk yang kecil, tipis, bulat, dan bergaris tengah 1 cm. Untuk beratnya mulai 0,50 gram hingga 0,60 gram yang terbuat dari emas 18 karat.
Lonceng Cakra Donya
Salah satu peninggalan terkenal dari Kerajaan Samudera Pasai adalah Lonceng Cakra Donya. Lonceng ini menjadi memiliki tinggi 1,25 meter dengan diameter 1 meter yang diberikan kekaisaran Tiongkok kepada Sultan Samudra Pasai pada 1414.
Mengutip dari artikel ilmiah bertajuk Lonceng Cakra Donya Sebagai Simbol Toleransi Budaya Pada Masa Cheng Ho Abad ke-16 oleh Yusrizal, pemberian lonceng ini dilakukan dalam rangka mengikat hubungan persahabatan antara dua kerajaan di negara berbeda.
Demikian beberapa daftar peninggalan Samudera Pasai. Semoga bisa bermanfaat ya detikers.
Artikel ini ditulis Berkat Prima Telaumbanua, mahasiswa peserta magang merdeka di detikcom.
(afb/afb)