Suku Minangkabau di Sumatera Barat (Sumbar) memiliki beragam tradisi unik. Salah satunya adalah tradisi Bagurau Suluang Dendang yang menjadi refleksi budaya lisan masyarakat Minang
Tahukah detikers apa itu tradisi Bagurau Saluang Dendang? Jika belum, simak artikel ini sampai akhir ya!
Mengenal Tradisi Bagurau Saluang Dendang
Melansir dari Jurnal yang berjudul Interaksi Sosial Tradisi Bagurau Saluang Dendang Minangkabau di Sumatera Barat oleh Rustim, dkk, tradisi Bagurau Saluang Dendang di Minangkabau merupakan salah satu pertunjukan kesenian yang dalam pertunjukannya melibatkan partisipasi dan interaksi pagurau (penonton seni bagurau).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pagurau memiliki peran penting karena hadirnya saluang dendang sebagai pengirim pesan dan pagurau sebagai penerima pesan akan memunculkan interaksi ketika penyaji dan penonton memiliki makna dan pengalaman yang berbeda terhadap tema budaya yang disajikan sebagai pesan.
Aktivitas bagurau hadir sebagai wadah interaksi melalui pantun-pantun yang didendangkan untuk memproduksi dan pertukaran makna. Pertunjukan bagurau saluang dendang menggunakan alat musik saluang untuk mengiringi dendang-dendang yang berisi pantun.
Bagurau dapat diartikan sebagai suatu konsep masyarakat Minangkabau untuk menyebut kegiatan suatu kelompok orang yang bermain atau bercerita antar sesama dalam suasana keakraban.
Kata bagurau awalnya bukanlah suatu konsep pertunjukan, melainkan sebuah konsep keseharian masyarakat Minangkabau. Keterlibatan dan partisipasi penonton menjadi inti utama dalam pertunjukan bagurau saluang dendang.
Tujuan Tradisi Bagurau Saluang Dendang
Dilansir dari sumber yang sama, tradisi Bagurau Saluang Dendang merupakan wahana berintegrasi dan berinteraksi. Dalam berinteraksi, ada dua hal yang dapat dilihat dalam pertunjukan ini.
Pertama, pertunjukan sebagai proses komunikasi, yaitu terdapat pengirim dan penerima pesan melalui pantun-pantun yang didendangkan. Kedua, pertunjukan sebagai produk dan pertukaran makna, yaitu interaksi berlangsung untuk pembentukan makna-makna dan saling dipertukarkan antara orang yang terlibat dalam pertunjukan.
Pertunjukan tradisi Bagurau Saluang Dendang menjadi wadah kontak sosial untuk berkomunikasi dan berekspresi antar masyarakat pagarau. Mobilitas sosial dan kerjasama melalui pertunjukan semakin terkukuhkan dalam upaya untuk menyangga dan mengawal tatanan sosial dan pelestarian nilai budaya Minangkabau.
Selama pertunjukan, terjadi proses transformasi informasi, nilai-nilai baru, dan pengalaman dalam kehidupan masyarakat sebagai bagian dari kebutuhan pengembangan pengetahuan, etika pergaulan sosial, dan estetika kesenian.
Artikel ini ditulis Dostry Amisha, mahasiswa peserta magang merdeka di detikcom
(astj/astj)