Mengenal Bajamba, Tradisi Makan Bersama Minangkabau dan Maknanya

Sumatera Barat

Mengenal Bajamba, Tradisi Makan Bersama Minangkabau dan Maknanya

Gilby Zahrandy - detikSumut
Selasa, 17 Okt 2023 07:00 WIB
Makan Bajamba Selepas Prosesi Pelantikan Ketua Kerapatan Adat Nagari dan Bundo Kanduang di Kota Payakumbuh. Sumatra Barat. (Gilby Zahrandy/detikSumut)
Makan Bajamba Selepas Prosesi Pelantikan Ketua Kerapatan Adat Nagari dan Bundo Kanduang di Kota Payakumbuh. Sumatra Barat. (Gilby Zahrandy/detikSumut)
Padang -

Terdapat sebutan untuk makan bersama menurut adat di sejumlah daerah seperti Ngeliwet dari Jawa, Megibung dari Bali atau Botram dari Sunda. Nah di Minangkabau juga terdapat prosesi adat makan bersama yaitu Makan Bajamba.

Tetua adat di Minangkabau, Djalaluddin, mengatakan Makan Bajamba berasal dari kata "Ba" atau "Bersama" ditambah "Jamba". Dengan begitu Makan Bajamba memiliki arti makan di satu wadah secara bersama sama.

"Kan dari namonyo sendiri ba, basamo, jamba yang artinyo tu satu wadah yang dimakan baramai ramai. (Kan namanya sendiri ba, bersama, jamba yang artinya itu satu wadah yang dimakan beramai ramai), ujarnya kepada detikSumut belum lama ini.

Makna Tradisi

Pria yang akrab disapa Datuk Rajo Malano Nan Gamuak, menjelaskan tradisi ini diwariskan secara turun-temurun. Makan Bajamba sendiri digelar dalam rangka perhelatan adat, tetapi jika ingin dilakukan bersama keluarga sah-sah saja.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bajamba ko lah turun temurun, dulu datuk sering makan bajamba ko kalau ada pesta atau acara adat tapi datuk pun acok makan bajamba basamo keluarga seh. (Bajamba ini sudah ada sejak dulu, dulu datuk sering makan bajamba kalau ada pesta atau acara adat, tapi datuk pun sering makan bajamba bersama keluarga aja)," ujarnya.

Nilai-nilai yang terkandung dalam adat ini, menurut Datuk Gamuak, sendiri ialah keramahan, kebiasaan, dan adilnya dalam pembagian makanan. Selain itu makna yang terkandung di dalamnya yakni jika satu orang makan, maka semuanya juga harus turut makan.

ADVERTISEMENT

"Makan bajamba ko ndak sekedar makan ajo, ado kebiasaan urang Minang yang takanduang di dalamnyo. Sejak dulu urang minang diajakan basa-basi, apolai soal makan ko. (Makan bajamba ini bukan sekedar makan saja, ada kebiasaan orang Minang di dalamnya. Sejak dulu orang Minang ini diajarkan basa-basi, apalagi soal makan ini)," ucapnya.

"Intinyo (intinya), tentang kebersamaan, dan menjalin tali silaturahmi," tambahnya.

Aturan Makan Bajamba

Datuk Gamuak menjelaskan dalam makan bajamba, ada aturan-aturan tidak tertulis yang harus dipatuhi yaitu;

  1. Untuk perempuan, duduk bersimpuh dan untuk laki-laki duduk bersila.
  2. Mulai mengambil makan dan berhenti makan itu bersama-sama.
  3. Makan hanya yang ada di hadapan kita, tidak boleh mengambil lauk yang berada di hadapan orang lain.

"Nan patamo, yang perempuan duduak basimpuah, nan laki-laki baselo. Kaduo, Jan makan dulu, sebelum urang lain mulai makan dan jan ambiak lauak yang jauah dari awak, ambiak yang ado di hadapan kita. (Yang pertama, untuk perempuan duduk bersimpuh, yang laki-laki duduk bersila. Kedua, jangan makan duluan sebelum orang lain mulai makan dan jangan mengambil lauk yang jauh dari kita, ambil yang ada di hadapan kita)," jelasnya.

Prosesi Makan Bajamba

Datuk Gamuak mengatakan dalam makan bajamba, akan diawali dan diakhiri dengan rangkaian petatah petitih yang dibacakan oleh ninik mamak (Tokoh Adat).

"Di awal beko biasonyo ado petatah petitih dari ninik mamak. (Di awal nanti biasanya ada petatah petitih dari ninik mamak)," jelasnya.

Setelah itu nasi dan lauk yang ada di hadapan harus dihabiskan. Tidak boleh ada yang tersisa untuk mengurangi kemubaziran.

"Yang harus abih tu nasi, ado se yang banyak makannyo tu. Kalau lauk secukupnyo seh. (Yang harus abis itu nasi, ada aja nanti yang banyak makan. Kalau lauk secukupnya saja)," bilangnya.

Makanan berat yang dihidangkan khas Sumatera Barat tentunya dan ada bermacam macam snack kecil kecilan sebagai makanan penutup.

"Wajib ado tu biasonyo, rendang, gulai itik, gulai sayur nangka atau ndak rebung. Paling nanti snack kek paniyaram, gelamai, kue loyang dan lapek. Bermacam-macam lah tapi sado masakan Minang. (Wajib ada biasanya, rendang, gulai itik, gulai sayur nangka atau rebung. Paling nanti snack seperti pinyaram, kelamai, kue loyang dan lapek. bermacam-macam lah tapi semuanya masakan Minang)," ucapnya.

Lalu, ketika makan kita selesai duluan dari yang lain, tak diperbolehkan mencuci tangan dan harus menunggu yang lainnya selesai terlebih dahulu.

"Nah, kok lah sudah tu urang lain alun lai, jan langsung cuci tangan, tungguan urang lain dulu. (Kalau sudah selesai lebih dahulu, jangan langsung cuci tangan, tunggu orang lain), " tutupnya.

Artikel ini ditulis oleh Gilby Zahrandy, salah satu peserta program Magang Kampus Merdeka di detikcom.




(astj/astj)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads