Asal-usul Nama Simalungun, 'Daerah Sepi yang Dirindukan'

Asal-usul Nama Simalungun, 'Daerah Sepi yang Dirindukan'

Fria Sumitro - detikSumut
Rabu, 11 Okt 2023 13:13 WIB
Kabupaten Simalungun
Asal-usul Nama Kabupaten Simalungun (Foto: Wikimedia Commons/Christian Advs Sltg)
Medan -

Apakah detikers pernah mendengar nama Simalungun? Itu adalah salah satu kabupaten di Sumatera Utara. Daerah tersebut adalah "rumah" bagi suku Batak Simalungun.

Memiliki luas 438.660 hektare, Simalungun menjadi kabupaten di mana berbagai destinasi wisata alam cantik berada, mulai dari Danau Toba hingga Air Terjun Bah Biak. Namun, apakah kamu tahu asal-usul penamaan daerah tersebut?

Kalau belum tahu, simak rangkuman informasi tentang asal-usul nama Simalungun di bagian berikut, yuk, detikers!

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Cerita Rakyat tentang Asal-usul Nama Kabupaten Simalungun

Terdapat cerita rakyat yang beredar perihal asal-usul nama Simalungun. Dikutip dari 88 Cerita Terbaik Asal-Usul Nama Daerah oleh Marina Asril Reza, berikut kisah selengkapnya:

Dahulu kala, Kerajaan Tanah Djawo yang terletak Kampung Nagur dipimpin oleh seorang raja yang adil dan bijaksana. Kerajaan ini bermarga Sinaga.

ADVERTISEMENT

Kerajaan Tanah Djawo berdekatan dengan kerajaan kecil lainnya, yaitu kerajaan Raya dari marga Saragih Garingging dan Kerajaan Silou dari marga Purba Tambak. Ketiga kerajaan tersebut berhubungan baik dan rukun. Meskipun berbeda marga, mereka selalu saling membantu.

Ketika Kerajaan Majapahit dari Jawa akan menyerang Kerajaan Tanah Djawo, Kerajaan Silou dan Kerajaan Raya turun tangan membantu, sehingga pasukan Kerajaan Majapahit bisa dikalahkan dan diusir dari wilayah Nagur.

Suatu ketika, ketiga kerajaan tersebut diserang oleh ribuan tentara yang tidak diketahui asalnya. Meskipun sudah bersatu, mereka tidak sanggup mengimbangi kekuatan musuh. Banyak korban berjatuhan.

Rakyat pergi meninggalkan daerah mereka untuk mengungsi. Selama masa pelarian, mereka dilanda kelaparan dan wabah penyakit. Sekelompok dari mereka menemukan sebuah wilayah yang bisa mereka tempati, yaitu tanah Sahili Misir yang kini adalah Pulau Samosir.

Mereka membuka lahan dan mulai bercocok tanam di sana. Kehidupan mereka mulai membaik. Bertahun-tahun lamanya mereka hidup di sana, berkeluarga, mempunyai anak dan cucu.

Suatu ketika, beberapa orang tua merasa rindu dengan kampung halaman mereka di Nagur. Mereka pun mengajak siapa saja yang juga rindu kampung halaman untuk ikut kembali ke Nagur. Beberapa dari mereka tetap ingin tinggal, karena tidak ingin meninggalkan rumah, sawah, ladang, dan ternak yang kini mereka miliki.

Kelompok yang kembali ke Nagur menempuh perjalanan panjang untuk sampai ke kampung halaman mereka.

Sesampainya di Nagur, beberapa warga terlihat menangis teringat peristiwa yang menimpa mereka dahulu. Kini, rumah-rumah mereka tidak ada lagi, semuanya sudah tertutupi semak belukar.

"Sima-sima nalungun," kata mereka yang berarti daerah yang sunyi dan sepi.

Sejak saat itu, Kampung Nagur mereka ganti namanya menjadi Sima Nalungun. Lama-kelamaan, nama tersebut berubah menjadi Simalungun yang menjadi sebuah kabupaten di Sumatra Utara.

Penjelasan Lain tentang Asal-usul Nama Simalungun

Berdasarkan cerita rakyat di atas, asal-usul nama Simalungun bermula dari ucapan masyarakat yang kembali ke wilayah Nagur yang sudah menjadi sepi, yakni "Sima-sima nalungun".

Dalam Korelasi Kebudayaan dan Pendidikan: Membangun Pendidikan Berbasis Budaya Lokal oleh Ade Putra Panjaitan, dkk., juga disebutkan hal serupa. Adapun kata "Simalungun" berasal dari kata simou dan lungun.

Jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, kata simou berarti 'samar-samar'. Maksudnya, hal tersebut memang ada, tetapi antara kelihatan dan tidak kelihatan.

Sementara itu, lungun artinya 'sunyi' atau 'lengang'. Purba Tambak menyebutkan dalam Sejarah Simalungun, hal itu selaras dengan kondisi wilayah Simalungun yang dulunya adalah hutan belantara sunyi dengan jumlah penduduk yang sedikit.

Pendapat lain menyebutkan, dalam Antropologi Budaya Pendekatan Habonaron Do Bona Sebagai Falsafah Hidup Masyarakat Simalungun, kata Simalungun sebenarnya berasal dari kata siau dan malungun.

Kata siau berarti 'daerah' atau 'negeri', sedangkan malungun adalah 'rindu'. Jika disatukan, Simalungun berarti 'kerinduan akan daerah atau suatu negeri'.

Diterangkan pula dalam buku Korelasi Kebudayaan dan Pendidikan, nama Simalungun dulunya disebut oleh orang yang berada di luar wilayah Kerajaan Nagur untuk menyebut bekas Kerajaan Nagur yang sepi sekaligus dirindukan.

Terlepas dari kepastian informasi tentang asal-usul nama Simalungun, Ade Putra Panjaitan, dkk. (2014) menyebutkan bahwa orang-orang yang kini menjadi suku Simalungun merupakan keturunan dari beragam nenek moyang.

Menurut Tuan Taralamsyah Saragih, orang Simalungun asli merupakan keturunan dari empat raja besar yang berasal dari Siam dan India, yang rakyatnya masuk ke wilayah Sumatera Timur kemudian meneruskan perjalanan hingga ke Aceh, Langkat, daerah Bangun Purba, Bandar Kalifah, hingga Batubara.

Perlu kamu ketahui pula, sebelum tahun 1933, wilayah satu ini terbagi atas empat kerajaan, yaitu Kerajaan Silau, Kerajaan Siantar, Kerajaan Tanah Jawa, dan Kerajaan Panai. Keempat kerajaan tersebut lantas dikenal dengan istilah "Raja Berempat".

Namun, usai kemerdekaan RI, wilayah yang berbatasan dengan Asahan, Karo, Deli Serdang, dan Tapanuli Utara itu akhirnya berubah menjadi sebuah kabupaten yang dipimpin oleh seorang bupati.

Demikianlah informasi tentang asal-usul nama Simalungun. Semoga menambah wawasan Nusantaramu, ya, detikers!




(mff/afb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads