Tradisi menjadi bagian penting dari identitas budaya suatu masyarakat yang memberikan pemahaman lebih tentang nilai-nilai dalam kelompok. Di masyarakat Pakpak ada tradisi bernama Memerre Cinta Lao yang digelar sang anak untuk memenui keinginan ibu ketika hamil dulu.
Melansir laman Warisan Budaya Takbenda Indonesia, berikut detikSumut rangkum penjelasan tentang Memerre Cinta Lao tradisi Pakpak penuhi keinginan ibu saat hamil.
Apa itu Memerre Cinta Lao?
Memerre Cinta Lao merupakan salah satu upacara yang masih sering digelar oleh Suku Pakpak. Adapun upacara tersebut dilakukan oleh anak kepada sang ibu untuk memenuhi keinginan yang tertunda saat sedang mengandung dirinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Cinta Lao sendiri dapat diartikan sebagai keinginan yang terhalang atau keinginan yang tak terpenuhi. Kedua kata tersebut adalah perpaduan dari kata "cinta" yakni keinginan/maksud atau cita-cita dan "lao" yaitu terhalang.
Seperti yang diketahui, seorang ibu mulai merasakan perubahan mental maupun fisik ketika mengandung buah hati. Bahkan tak jarang banyak permintaan-permintaan atau keinginan-keinginan yang diidamkan.
Namun, keinginan yang muncul bisa saja tak mungkin dipenuhi pihak suami sehingga istri pun lebih memilih untuk memendamnya. Jika keinginan tersebut mudah diperoleh maka biasanya istri akan meminta kepada suami atau kerabatnya.
Keadaan itu tak lepas dari karakter perempuan Pakpak yang cenderung punya rasa malu dan kurang terbuka menyatakan keinginannya. Nah, hal yang tak dapat dipenuhi hingga seorang anak lahir dinamakan dengan Cinta Lao.
Saat beranjak dewasa, setiap anak wajib menanyakan ibunya tentang ada tidaknya Cinta Lao tersebut. Anak bisa menyadari adanya Cinta Lao dari pengalaman hidup yang dirasakan, seperti sering mengalami banyak cobaan-cobaan hidup.
Upaya-upaya yang dilakukan yakni menanyakan langsung kepada ibu atau melalui perantara. Harus ada pendekatan-pendekatan khusus supaya si ibu yakin bahwa permintaannya tidak merepotkan atau menyulitkan anak.
Sang ibu juga dianjurkan untuk mau mengungkapkan keinginannya demi keselamatan dan kesehatan anak. Setelah Cinta Lao diketahui, selanjutnya anak akan mengadakan suatu upacara adat untuk menyerahkan jenis Cinta Lao itu.
Proses Tradisi Memerre Cinta Lao
Penyerahan Cinta Lao dilakukan dengan memberi makanan berupa lauk ikan simalum-malum (ikan gemuh) pada pagi hari saat matahari terbit. Hal itu agar cita-cita anak bersinar dan naik layaknya matahari terbit.
Proses Memerre Cinta Lao dimulai dengan menyiapkan jenis Cinta Lao sesuai pemberitahuan ibu. Kemudian siapkan makanan dan lauknya beserta selembar kain oles (ulos). Bentangkan tikar putih (peramekan) sebagai tempat duduk ibu.
Ibu dan anak diminta duduk saling berhadapan sebelum penyerahan makanan dilakukan. Posisi kepala ikan menghadap kepada ibu saat diberikan dengan diiringi kata-kata tertentu. Setelah itu, pakaikan kain yang disiapkan dan berikan Cinta Lao yang diketahui.
Makanan tadi dihadapkan kepada anak agar dimakan sedikit lalu diserahkan kembali kepada ibu. Terakhir, digelar makan bersama sambil secara bergantian menyampaikan permohonan doa kepada yang Kuasa juga kata-kata nasehat.
Demikian tentang Memerre Cinta Lao tradisi Pakpak penuhi keinginan ibu saat hamil. Semoga menambah pengetahuanmu, ya, detikers!
(astj/astj)