Suku Batak Batak memiliki banyak keanekaragaman budaya salah satunya alat musik yakni taganing. Tapi masyarakat banyak yang menyebut taganing sebagai tagading, lantas mana yang benar?
Menurut laman resmi ISI Yogyakarta taganing adalah alat musik tradisional yang berasal dari Batak Toba. Taganing memiliki lima gendang bernada, bersisi satu dan dimainkan dengan cara dipalu atau dipukul.
Budayawan Batak, Martahan Sitohang, menyebutkan kebiasaan penyebutan taganing sebagai tagading karena faktor konotasi bunyi dang ding dalam ensambel gondang yang di dalamnya terdapat alat musik taganing. Bahkan Martahan memaparkan sebenarnya ditemukan penyebutan tataganing yang merujuk taganing.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena ada istilah, mungkin kan orang sering mendengar dang ding," kata Martahan kepada detikSumut, Senin, (21/8/2023).
"Tapi ada juga istilah tataganing. Jadi ada memang yang aku lihat juga dan penyebutannya di beberapa masyarakat ada tiga itu. Kalau di kampung tataganing, taganing, dan ada yang tagading," sambungnya.
Menurutnya, penyebutan taganing didasari pada istilah dalam permusik yang menyebutkan taganing berasal dari jolo i nangnang, asa i ningning. "Padahal sebenarnya ada istilah jolo i nangnang, asa i ningning. Berarti ning bukan ding," jelasnya.
Selain itu, dirinya meyakinkan perubahan penyebutan taganing karena adanya kekurangan khazanah literatur musik Batak. Sehingga masyarakat awam tidak mengetahui penyebutan sebenarnya.
"Kenapa bisa seperti itu? Kalau di tulisan kurangnya literasi, kalau di musik tidak ada namanya notasi yang baku yang bisa dipahami orang. Karena musik tradisional musik sebenarnya lebih ekspresi," terangnya.
Namun Martahan tak pesimis bahwa penyebutan taganing tidak akan berubah. Sebab dirinya yakin saat aktif mengajarkan alat musik Batak di Jakarta, banyak anak-anak muda yang diajarinya tidak menyebut tagading lagi.
(astj/astj)