5 Rekomendasi Wisata Museum di Kawasan Danau Toba

Wisata museum akan menambah pengetahuan tentang sejarah, budaya, hingga adat istiadat yang dilakukan pada zaman dulu. Nah, detikers dapat menambah wawasan saat langsung berkunjung ke tempat adanya.

Nah, di Kawasan Danau Toba ternyata tak hanya menonjolkan pesona alam, namun juga peninggalan sejarah yang layak untuk diketahui. Melalui museum ini, detikers akan tahu sejarah masyarakat etnis tempo dulu.

Berikut 5 rekomendasi museum di Kawasan Danau Toba

1. Museum Tomok

Detikers yang ingin mengenal sejarah suku Batak di Pulau Samosir dapat mengunjungi museum Tomok, Desa Tomok, Kecamatan Simanindo, Samosir.

Di museum ini, detikers akan melihat bangunan rumah adat tradisional atau rumah adat bolon yang diperuntukkan untuk raja dan keluarganya.

Nah, di dalamnya memiliki banyak ukiran-ukiran dan ornamen khas Batak yang disebut gorga. Menariknya desain pintu masuk dibuat rendah daripada bagian belakang yang lebih tinggi sehingga membuat konsep museum ini menjadi unik.

Jam Operasional: 08.00-20.00 WIB
Tiket masuk: Tidak dipungut biaya

Museum Tomok (Disbudpar Sumut) Foto: Dok Disbudpar Sumut

2. Museum Huta Bolon Simanindo

Museum Huta Bolon Simanindo terletak di Jalan Pelabuhan, Simanindo Sangkal, Simanindo, Samosir. Nah, di museum ini menyimpan banyak barang bersejarah peninggalan suku Batak Toba.

Tak hanya itu, bangunan museum ini dulunya rumah adat Batak Toba warisan Raja Sidauruk. Memiliki bangunan berusia ratusan tahun, Museum ini masih terjaga dengan rapi dan kokoh.

Nah, detikers yang ingin menikmati pertunjukan tortor Sigale-gale dan ingin menari tortor pada pukul 10.30-11.45 WIB, 11.45-12.10 WIB (Kecuali hari Minggu/besar: 11.45-12.30 WIB).

Museum ini dibuka setiap hari mulai pukul 08.00-17.00 WIB

Museum Huta Bolon. (Foto: Istimewa) Foto: Istimewa

3. Museum Simalungun

Detikers yang ingin mengetahui sejarah suku Batak Simalungun, dapat langsung mendatangi Museum Simalungun, Jalan Jenderal Sudirman No. 20, Pematang Siantar.

Museum yang dibangun pada tahun 1939 ini awalnya rumah pusaka Simalungun dan kemudian pada tahun 1954 berubah menjadi Museum Simalungun yang bertujuan untuk melestarikan adat dan budaya suku Simalungun.

Di Museum Simalungun ini menyimpan 975 koleksi yang bisa dilihat sembari berkeliling museum. Adapun koleksi utama museum ini yaitu koleksi etnografi seperti peralatan rumah tangga, koleksi keramikologis berupa porselen, koleksi numismatika berupa mata uang, koleksi naskah kuno yang terbuat dari raut kayu alim dan bambu anyam, koleksi arkeologi berupa arca.

Museum Simalungun Foto: direktoripariwisataid

4. Museum Jamin Ginting

Museum Jamin Ginting terletak di Desa Suka, Kecamatan Tigapanah, Kabupaten Karo. Museum ini memiliki bentuk yang unik seperti kacang yang memiliki makna filosofis yaitu sesuatu yang akan melindungi isinya.

Dalam Museum Jamin Ginting ini memiliki 1000 koleksi yang dipamerkan di lahan seluas 3000 meter persegi.

Saat memasuki ruangan di lantai 1, detikers akan disuguhi koleksi peninggalan budaya etnis Karo mulai dari pakaian adat yang langkah maupun perhiasan zaman dulu. Kemudian, memasuki lantai 2, detikers akan melihat berbagai barang peninggalan Letnan Jenderal Djamin Ginting berupa buku, pakaian dinas, hingga berbagai penghargaan.

Jam Operasional: 10.00-18.00 WIB

Museum Jamin Ginting Foto: Disbudparsumut

5. Museum Lingga

Museum Lingga atau dikenal sebagai Museum Karo terletak di Desa Lingga, Kecamatan Simpang Empat, Karo. Detikers dapat melihat sejarah, budaya, maupun tradisi Karo.

Museum yang dibuka pada tahun 1989 ini menyimpan berbagai etnik Karo seperti cepah atau piring kayu besar untuk sekeluarga, alat musik tradisional, alat memasak, koleksi foto bersejarah yang semuanya berasal dari desa tersebut.

Di sisi lain, ada sebagian yang dibeli oleh pihak museum namun ada juga yang diserahkan secara sukarela oleh warga setempat.

Jam Operasional: Senin-Jumat, 08.00-18.00 WIB

Museum Lingga Foto: Istimewa