Hari Puisi Nasional: Mengenang Bapak Puisi Asal Medan Chairil Anwar

Hari Puisi Nasional: Mengenang Bapak Puisi Asal Medan Chairil Anwar

Raja Malo Sinaga - detikSumut
Kamis, 27 Apr 2023 04:00 WIB
Chairil Anwar
Chairil Anwar. (Foto: Ilustrasi: Luthfy Syahban)
Medan -

Hari Puisi Nasional diperingati setiap tanggal 28 April. Penetapan tanggal itu terjadi untuk mengenang wafatnya salah seorang maestro penyair Indonesia, Chairil Anwar.

Penyair asal Medan ini memiliki pengaruh atas dunia perpuisian di Indonesia. Berikut sejarah lengkap Hari Puisi Nasional?

Sejarah Hari Puisi Nasional

Hari Puisi Nasional ditetapkan dengan peringatan hari wafatnya Chairil Anwar. Chairil Anwar merupakan penyair asal Medan yang memiliki pengaruh besar di Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Chairil Anwar lahir pada 22 Juli 1922 di Medan, Sumatera Utara. Chairil tercatat pernah menamatkan pendidikan HIS Medan. Setelah itu Chairil melanjutkan pendidikan ke MULO di Jakarta.

Di sana, Chairil hanya bersekolah hingga kelas dua. Padahal diketahui, Chairil adalah anak yang senang membaca buku.

ADVERTISEMENT

Meski tak melanjutkan sekolah, Chairil tetap meneruskan etos membaca. Dari sana dia mulai belajar otodidak.

Melansir laman resmi Kemendikbud, Chairil Anwar merupakan penggerak kebaruan sastra Indonesia. Dulunya, puisi Indonesia sangat kental dengan puisi-puisi lama.

Kedatangan Chairil Anwar membuat perpuisian di Indonesia berubah. Pada masanya, ia dinobatkan sebagai angkatan 45 yang identik dengan pembaruan puisi Indonesia.

Mengutip buku Pengarang Indonesia dan Dunianya karya HB Jassin, sajak-sajak Chairil Anwar membuat penbacanya terpesona. Ada pengalaman yang membuat pembacs tidak bosan membaca karyanya.

Setiap kali kita membacanya, pikiran kita mengembara jauh dan selalu kita menemukan sesuatu yang baru, atau sesuatu yang sebelumnya tidak kita lihat, atau kita lihat dengan mata yang lain dari sudut yang lain.

Namun kiprah perpuisian yang dimiliki Chairil tidak begitu indah dengan kehidupannya sehari-hari. Seperti hubungan rumah tangganya yang kandas begitu saja.

Diketahui, keseharian Chairil hanyalah membaca buku, mempelajari sajak penyair luar negeri, dan mengartikan sajak asing. Hal itulah yang kemudian membuat dirinya diceraikan.

Selain itu Chairil Anwar juga hidup susah selama hidupnya. Berkat teman-teman seniman lain, Chairil Anwar dapat hidup.

Penetapan tanggal 28 April sebagai peringatan Hari Puisi Nasional juga unik detikers. Sebab biasanya hari peringatan yang diambil dari sebuah tokoh berdasarkan tanggal lahirnya.

Berbeda dengan hal itu, agaknya peringatan Hari Puisi Nasional dibuat dalam rangka mengenang, mendramatisasi sang penyair layaknya unsur drama dalam puisi, serta membangkitkan semangat berpuisi di dalam diri masyarakat Indonesia.

Demikian informasiHari Puisi Nasional. Apakah detikers pernah membaca puisi Chairil Anwar?




(dpw/dpw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads