Belangiran, Ritual Mandi Suci Adat Lampung Jelang Bulan Ramadhan

Belangiran, Ritual Mandi Suci Adat Lampung Jelang Bulan Ramadhan

Tommy Saputra - detikSumut
Sabtu, 11 Mar 2023 09:44 WIB
Muda Mudi Muli Mekhanai Lampung melalui ritual Belangiran (
Foto: Muda Mudi Muli Mekhanai Lampung melalui ritual Belangiran (Tommy Saputra/detikSumut)) (Tommy Saputra
Bandar Lampung -

Belangiran, ritual mandi suci yang menjadi warisan tradisi budaya dari leluhur yang ada di Provinsi Lampung. Biasanya, ritual ini akan dilaksanakan jelang memasuki bulan suci Ramadhan.

Biasanya, Belangiran dilakukan dengan cara mandi di sungai secara bersama-sama. Mandi yang dimaksud bukanlah mandi seperti pada umumnya melainkan mandi yang disyaratkan dengan beberapa peralatan ritual yakni air langir, bunga tujuh rupa, setanggi serta daun pandan.

Ritual mandi suci atau mandi tobat ini sebagai bekal memasuki bulan suci Ramadhan agar tidak mengotori bulan yang penuh dengan kesucian dan keberkahan sehingga diharapkan dapat menjalankan ibadah dengan lancar dan khusyuk.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun dalam sejarah perjalanannya, Belangiran atau yang dalam bahasa Lampung nya Blangikhan dikemas secara modern. Layaknya festival kebudayaan, Belangiran yang diadakan setiap tahun ini diikuti oleh sejumlah muda mudi Lampung yang bertujuan untuk menjadi salah satu destinasi wisata yang menarik pengunjung.

Dalam pelaksanaan ritual ini, muda mudi Muli Mekhanai akan dimandikan terlebih dahulu di pinggir sungai oleh pemangku adat Lampung atau Pejabat setempat dengan menggunakan air langir yang dicampur bunga tujuh rupa serta daun pandan.

ADVERTISEMENT

Kemudian setelah ritual itu selesai, muda mudi ini akan menceburkan diri ke sungai dan bermain air bersama.

Tahun ini, Belangiran diadakan oleh DPP Lampung Sai yang memang secara konsisten untuk melaksanakan kegiatan ini di setiap tahunnya.

Pelaksanaannya dilakukan di Taman Bumi Kedaton Resort di Jalan Wan Abdul Rahman, Kelurahan Batu Putuk, Kecamatan Telukbetung Barat, Bandar Lampung.

Ketua Harian DPP Lampung Sai, Rycko Menoza mengatakan kegiatan ini merupakan upaya untuk melestarikan kebudayaan Lampung.

"Blangikhan merupakan seni budaya yang telah ada sejak nenek moyang dulu, dan saat COVID-19, kami tetap melakukan gelaran Blangikhan ini," katanya.

Dia juga berharap adanya kegiatan ini semakin meningkat minat wisatawan untuk datang ke Lampung.

"Semoga semakin banyak lagi wisatawan yang mengunjungi Lampung dan harapannya kebudayaan Lampung makin dikenal wisatawan asing," tandasnya.




(afb/afb)


Hide Ads