Keengganan Kesultanan Deli Lepas Pengelolaan Istana Maimun Medan

Round Up

Keengganan Kesultanan Deli Lepas Pengelolaan Istana Maimun Medan

Nizar Aldi - detikSumut
Sabtu, 04 Mar 2023 06:00 WIB
Kondisi Istana Maimun Medan yang mirip pasar
Istana Maimun Medan. (Nizar Aldi/detikSumut)
Medan -

Kondisi Istana Maimun Medan kini tengah disorot karena kondisinya yang mirip pasar. Ternyata Pemkot Medan pernah meminta agar diberikan kewenangan mengelola bangunan bersejarah itu, tapi pihak Kesultanan Deli enggan memberikannya.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Medan, Laksamana Putra Siregar, menjelaskan, pihak ya sudah berulang kali meminta agar pengelolaan Istana Maimun diserahkan. Dia menyebut, meski Istana Maimun sudah menjadi cagar budaya, namun secara pengelolaan masih di tangan Kesultanan Deli.

"Jadi untuk Istana Maimun itu memang sepenuhnya menjadi tanggungjawab dari pengelolaannya dan lain sebagainya itu kan tanggungjawab dari pemangku kepentingan di Istana Maimun, dalam hal ini kesultanan," katanya ketika dikonfirmasi detikSumut, Jumat (3/3/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kondisi Istana Maimun yang dinilai mirip pasar tersebut, kata Putra, sudah berlangsung lama. Menurut dia, pemerintah hanya bisa mendorong agar Istana Maimun dapat dikelola dengan baik sebagai salah satu etalase budaya di Kota Medan.

"Soal Istana Maimun (mirip pasar) ini kan, kondisi itu kan memang sudah lama terjadi, dan tentunya kita hanya bersifat menunggu dan mendorong agar Istana Maimun sebagai salah satu ikon yang menjadi etalase budaya di Kota Medan itu bisa dikelola, kemudian bisa dioptimalisasi untuk berbagai hal misalnya seperti ekonomi, sosial, budaya dan edukasi," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Laksamana menyebutkan, Pemkot Medan sudah berulang kali meminta agar pengelolaan Istana Maimun tersebut diserahkan ke pemerintah. Namun hingga saat ini, pihak Istana Maimun masih enggan menyerahkan hak kepengelolannya.

"Untuk itu langkah-langkah itu sudah berulang kali kita lakukan dan malah informasinya beberapa waktu yang lalu sudah pernah juga disampaikan ke pemerintah pusat untuk pengelolaannya, namun sekali lagi kepada kebesaran hati dan keikhlasan hati daripada pihak Istana Maimun untuk bisa menyerahkannya," sebutnya.

Baca Halaman Selanjutnya...

Pemkot Medan sendiri kata dia berharap diberi kesempatan dalam pengelolaan cagar budaya tersebut. Sehingga dapat menjadikan Istana Maimun sebagai pusat kesejarahan dan sekaligus meningkatkan ekonomi penghuni Istana Maimun.

"Paling tidak kita diberi kesempatan lah untuk membantu dan mendorong optimalisasi Istana Maimun, bukan hanya sebagai cagar budaya tapi untuk meningkatkan ekonomi masyarakat lokal atau penghuni Istana Maimun dan bisa juga kita jadikan sebagai pusat budaya seperti yang saya bilang tadi etalase Kota Medan dan tentu pusat kesejarahan Kota Medan," tutupnya.

Sebelumnya diberitakan, pengunjung merasa suasana di Istana Maimun lebih mirip pasar. Karena banyaknya jualan yang terdapat di dalam istana peninggalan Kesultanan Deli tersebut.

"Ini (yang jualan) sebenarnya mengganggu itu jadi nggak nampak, udah kayak berada di dalam apa kita ini, dalam pajak sentral," kata Yeni saat ditemui detikSumut di Istana Maimun, Kamis (2/3/2023).

Memang banyak orang yang berjualan di bagian dalam Istana Maimun. Mereka menjual suvenir, mainan anak-anak hingga minuman kepada pengunjung.

Ternyata para pedagang tersebut masih keturunan Kesultanan Deli. Hal itu disampaikan oleh salah satu pengelola Istana Maimun Medan, Rafsyanjani.

"Kalau pendapat saya sendiri, saya juga keturunan, saya juga pengelola di sini saya tidak bisa berkata apa-apa karena semua juga keluarga saya juga," katanya.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Pos Polisi di Dekat Lapangan Merdeka Medan Dibakar Massa"
[Gambas:Video 20detik]
(astj/astj)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads