5 Fakta Menarik Istana Maimun, Bangunan Sejarah Perkawinan Aneka Budaya

5 Fakta Menarik Istana Maimun, Bangunan Sejarah Perkawinan Aneka Budaya

Fria Sumitro - detikSumut
Kamis, 02 Mar 2023 15:28 WIB
Kondisi Istana Maimun Medan yang mirip pasar
Istana Maimun Medan. (Nizar Aldi/detikSumut)
Medan -

Berdiri tegak di Jalan Brigjen Katamso Nomor 66, Istana Maimun merupakan salah satu destinasi wisata paling populer di Kota Medan. Dari kejauhan, bangunan ini begitu mencolok di mata lantaran warna kuning-emas yang membalurinya.

Istana Maimun termasuk sebagai bangunan bersejarah. Peninggalan Kesultanan Deli ini sudah ada sejak tahun 1888. Spesifiknya, istana ini mulai dibangun pada 26 Agustus 1888. Pengerjaannya rampung 3 tahun setelahnya dan diresmikan pada 18 Mei 1891.

Meskipun merupakan peninggalan orang Melayu, corak yang melekat pada Istana Maimun sebenarnya perpaduan dari berbagai budaya, lo. Namun, bukan hanya itu saja keunikannya, detikers.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Merujuk berbagai sumber, berikut detikSumut sajikan rangkuman informasi mengenai fakta menarik Istana Maimun. Langsung simak, yuk!

1. Dirancang oleh Arsitek Belanda dan Italia

Istana Maimun dibangun pada masa kekuasaan Sultan Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah (1879-1924). Pada saat itu, Kesultanan Deli sebenarnya telah berada dalam cengkeraman kolonial Belanda. Meskipun begitu, Sultan Makmun tetap ingin sebuah istana didirikan.

ADVERTISEMENT

Alhasil, desain istana tersebut pun dibuat. Sosok yang merancangnya adalah Theodoor van Erp, seorang tentara Belanda kelahiran Ambon, Maluku. Dilansir kebudayaan.kemdikbud.go.id, dirinya kelak dikenal sebagai orang yang berjasa dalam pemugaran Candi Borobudur.

Bukan hanya Theodoor van Erp, desain Istana Maimun juga dibuat oleh Ferrari, seorang arsitek asal Italia. Laman kebudayaan.kemdikbud.go.id mencatat, pembangunan cagar budaya ini memakan biaya sebesar 1 juta Gulden (mata uang Belanda).

2. Memiliki Arsitektur Unik yang Dipengaruhi Berbagai Budaya

Bukan hanya perancangnya saja yang lintas negara, corak beserta arsitektur Istana Maimun juga memadukan berbagai kebudayaan. Setidaknya, terdapat unsur Melayu, Timur Tengah, dan bahkan Eropa yang melekat pada cagar budaya ini.

Sebagai contoh, unsur Melayu dapat dilihat pada warna bangunannya yang kuning-emas. Sementara itu, detikers dapat melihat nuansa India di bagian pintunya yang melengkung, mirip Taj Mahal.

Bagaimana dengan pengaruh budaya Eropa? Detikers dapat melihatnya pada pilar-pilar besar, langit-langit yang tinggi, serta pintu-pintu yang menghiasi istana ini.

Selain itu, pintu bangunan ini bergaya Spanyol. Bentuk-ukuran pintu dan jendelanya yang lebar serta tinggi sangat kental dengan nuansa bangunan Belanda. Bahkan, batu marmer sengaja diterbangkan dari Italia untuk membuat 28 anak tangga yang ada di depan istana.

Tak lupa pula pengaruh Timur Tengah yang dapat dilihat dari atapnya yang mirip seperti kubah. Atap tersebut diketahui terbuat dari sirap dan tembaga.

Simak fakta selengkapnya di halaman berikut...

3. Namanya Bermakna Berkah

Apakah detikers tahu arti dari nama Istana Maimun itu sendiri? Ada dua versi cerita yang menjelaskan makna nama bangunan bersejarah di Medan ini.

Pendapat pertama mengatakan, istana yang memiliki 30 ruangan ini dinamakan Maimun untuk menghargai istri Sultan Makmun yang bernama Maimunah. Sementara itu, menurut versi lain, nama Maimun berasal dari bahasa Arab maimunah yang berarti 'berkah' atau 'rahmat'.

4. Memiliki Banyak Ruangan dan Kini Menjadi Hunian bagi Keluarga

Telah disinggung di bagian sebelumnya, Istana Maimoon-julukan lainnya-memiliki banyak ruangan, yakni mencapai 30 ruangan. Setiap ruangan tersebut juga memiliki fungsinya masing-masing, mulai dari sebagai tempat acara adat kerajaan, ruangan tamu, hingga dapur.

Perlu detikers ketahui pula, Istana Maimun memiliki dua lantai. Bangunan berwarna kuning-emas ini terbagi lagi menjadi tiga bagian, yaitu bangunan induk, bangunan sayap kiri, dan bangunan sayap kanan.

Berdasarkan laman kebudayaan.kemdikbud.go.id, bangunan induk atau ruangan utama juga dikenal dengan sebutan Balairung Sri. Luasnya mencapai 412 m2 dan berfungsi sebagai tempat penerimaan tamu atau acara penobatan Sultan Deli.

Di ruangan tersebut pula, terdapat banyak barang peninggalan zaman dulu, contohnya senjata, foto keluarga, dan perabotan bergaya Eropa.

Dulunya, Istana Maimun menjadi pusat pemerintahan sekaligus tempat tinggal Sultan. Bahkan, istana ini dulu terhubung dengan Masjid Raya Al Mahsun Medan dan Taman Sri Deli.

Namun, sejak tahun 2003 hingga sekarang, bangunan ini telah beralih fungsi menjadi obyek wisata sekaligus hunian bagi keluarga ahli waris. Untuk bisa masuk ke Istana Maimun ini, detikers dipatok harga Rp10 ribu untuk orang dewasa dan Rp5 ribu untuk pelajar.

5. Terdapat Meriam Bersejarah yang Melegenda

Fakta menarik terakhir dari Istana Maimun adalah adanya keberadaan meriam bersejarah. Namanya adalah Meriam Buntung. Namun, orang Medan lebih sering menyebutnya sebagai Meriam Puntung.

Menurut legenda yang beredar, meriam tersebut sebenarnya adalah manusia. Adalah Mambang Khayali, adik Putri Hijau yang sengaja menjelma menjadi meriam. Dirinya dikisahkan sebagai seseorang yang cantik jelita.

Ia berubah menjadi meriam tatkala Raja Aceh menyerang. Serangan terjadi karena pinangan Raja Aceh ditolak oleh Putri Hijau.

Meriam tersebut menembak tanpa henti hingga pada akhirnya, ia pecah menjadi dua dan berakhir buntung. Ada yang menyebutkan jika potongannya terlempar hingga ke dataran tinggi Karo.

Wah, ternyata Istana Maimun merupakan bangunan sejarah hasil perpaduan budaya Melayu hingga Eropa. Nah, supaya makin banyak orang yang tahu dengan fakta-fakta menarik tadi, jangan lupa bagikan artikel ini ke teman atau media sosialmu, ya!

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Presiden Prabowo Tampil Gagah dengan Tanjak Melayu di Penurunan Bendera"
[Gambas:Video 20detik]
(nkm/nkm)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads